Respons Wakil Ketua MPR soal Prabowo Mau Akui Israel jika Palestina Merdeka: Jangan Tertipu Zionis
JAKARTA, iNews.id - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid (HNW) merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait Indonesia akan mengakui Israel jika Palestina Merdeka. Dia mengingatkan agar jangan sampai Prabowo tertipu oleh Israel.
HNW memahami pernyataan itu sebagai bentuk implementasi dari solusi yang ditawarkan untuk mengakhiri masalah Israel-Palestina lewat two state solution atau solusi dua negara. Menurut dia, solusi ini bukanlah hal baru, bahkan telah diprakarsai negara-negara Arab yang selalu ditolak oleh Israel.
"Solusi dua negara ini memang bukan suatu hal yang baru. Sejak tahun 2002 sudah dimunculkan, tetapi sejak saat itu sampai sekarang Israel selalu menolak 'two state solution' itu," ujar HNW dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5/2025).
Dia menyarankan Prabowo lebih baik fokus memperjuangkan kemerdekaan Palestina yang diakui oleh mayoritas negara-negara dunia atau anggota PBB. Hal ini juga sesuai dengan konstitusi dan harapan masyarakat luas, baik di Palestina maupun Indonesia.
"Sehingga pernyataan untuk normalisasi dan buka hubungan diplomatik itu tidak buru-buru disampaikan, sampai betul-betul terealisasinya syarat utama yang sudah disebutkan Presiden Prabowo, yakni Palestina merdeka secara berdaulat penuh, sesuai keputusan OKI dan Liga Arab," katanya.
HNW menjelaskan, publik tidak ingin Prabowo terkena tipu muslihat Israel yang dikenal tidak menghormati norma dan keputusan lembaga internasional. Dia mencontohkan putusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ), Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC), dan bahkan banyak Resolusi PBB yang tidak dipatuhi Israel.
Apalagi, kata HNW, Israel juga sangat dikenal mudah mengingkari kesepakatan, termasuk gencatan senjata terakhir dengan Hamas.
“Publik tentu tidak ingin Presiden Prabowo jadi korban Israel, misalnya hari ini Israel menyatakan dukungan kepada Palestina sebagai negara merdeka, dan kemudian Presiden Prabowo menyatakan mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik, tapi besoknya lagi Israel mengulangi laku tidak komitmennya dengan kembali menyerang dan menjajah Palestina," tutur HNW.
"Beberapa negara Arab sudah melakukan normalisasi dengan dalih untuk mewujudkan Palestina merdeka, tapi hasilnya alih-alih Palestina makin mendekati merdeka dengan two state solution, malah Israel makin merasa mendapat legitimasi untuk memperluas kekuasaannya dan penjajahannya atas Palestina,” imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia siap mengakui Israel jika negara tersebut mengakui berdirinya negara Palestina. Bukan hanya itu, Indonesia siap membuka hubungan diplomatik denga Israel.
Prabowo menegaskan sikap Indonesia yang tegas di berbagai kesempatan, yakni penyelesaian two state solution untuk konflik Israel-Palestina.
"Kemerdekaan bangsa Palestina sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai peradamaian yang benar," kata Prabowo, dalam konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Namun Prabowo juga menegaskan Israel juga memiliki hak serta pengakuan untuk berdiri sebagai negara berdaulat. Israel juga harus dijamin keamanannya.
"Karena itu Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap mengakui Israel dan Indonesia siap membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Prabowo.
Editor: Rizky Agustian