RI Dapat Tarif Impor Trump 19%, Mendag: Masih Paling Rendah di ASEAN
JAKARTA, iNews.id - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan saat ini Indonesia menjadi negara dengan tarif impor ke Amerika Serikat (AS) yang paling rendah di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). Diketahui, Presiden AS Donald Trump menurunkan tarif dari 32 persen ke 19 persen.
Budi Susanto menjelaskan, tarif Resiprokal Trump akan mulai berlaku ada 1 Agustus mendatang. Menjelang pemberlakuan itu, beberapa negara di kawasan saat ini masih terus melakukan lobi dengan pemerintah Amerika Serikat yang berharap keringanan tarif.
Saat ini, kata dia, posisi tarif untuk beberapa negara di kawasan ASEAN masih di atas Indonesia. Misalnya, Thailand 36 persen, Laos 40 persen, Malaysia 25 persen, atau Vietnam 20 persen.
"Kalau dari ASEAN kan selama ini (Indonesia) masih paling rendah ya. Mudah-mudahan terus seperti ini sampai tanggal 1 Agustus," kata dia saat ditemui usai acara Peluncuran Hari Ritel Nasional (HRN) 2025 di Kemendag, Kamis (17/7/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan tarif yang lebih rendah ini memberikan keuntungan bagi Indonesia. Keuntungan pertama, Indonesia berpotensi mendapatkan peningkatan dari sisi investasi.
Pasalnya, akan banyak negara yang hendak membangun fasilitas produksi di Indonesia untuk mengirim barangnya ke Amerika. Keuntungan kedua, yakni RI bisa meningkatkan ekspornya ke Amerika karena tarif yang lebih rendah ini akan membuat Indonesia lebih banyak mengirim barang ke pasar Amerika Serikat.
"Kalau dulu kita bersaing ekspor ke Amerika itu kan dengan tarif yang sama. Sekarang kita mempunyai kelebihan, kalau kita mempunyai kelebihan kan berarti ini bisa menarik investasi asing datang," tutur dia.
Sebelumnya, ia sempat mengatakan saat ini pihaknya telah menyiapkan setidaknya 10 komoditas yang punya kompetitor di negara-negara ASEAN. Tarif-tarif di negara kawasan itu akan berdampak terhadap kompetisi 10 komoditas tersebut.
"Kita terus mengamati, misalnya 10 produk unggulan ekspor kita ke Amerika, nah itu kita lihat, masing-masing produk itu 10 pesaingnya siapa dan berapa tarif di negara mereka," kata Budi Santoso di Kompleks DPR RI (16/7).
Editor: Puti Aini Yasmin