RPA Perindo Bagikan Alat Tulis ke Komunitas Belajar Anak di Jakut, Beri Pendidikan Gratis
JAKARTA, iNews.id - Relawan Perempuan dan Anak Partai Persatuan Indonesia (RPA Partai Perindo) menyalurkan alat tulis kepada Komunitas Belajar Anak di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023). Ini merupakan salah satu upaya RPA Perindo untuk memastikan hak pendidikan untuk masyarakat.
Ketua DPP RPA Partai Perindo Jeannie Latumahina mengatakan, sebagai partai politik yang dikenal gigih dalam memperjuangkan perlindungan hak perempuan dan anak, pihaknya ingin berperan memberikan pendidikan gratis untuk masyarakat.
"Pertama, kami punya agenda melakukan pendampingan untuk korban dan membawa pelaku keranah hukum. Kedua, kami melakukan sosialisasi undang-undang perlindungan perempuan dan anak. Ketiga, ada juga sekolah gratis bagi anak-anak yang tidak mampu," kata Jeannie, di lokasi.
Kegiatan mengajar anak-anak tidak mampu dilakukan langsung oleh para relawan RPA Partai Perindo.
"Kami berbangga bahwa Ketua RPA dan relawan di Jakarta Utara ini adalah seorang guru yang mengajar anak-anak secara gratis dan mata pelajarannya adalah matematika, Bahasa Inggris, tambahan Bahasa Mandarin, dan lain sebagainya," ujarnya.
Ketua RPA Partai Perindo Jakarta Utara Ida Herlani Sapulete mengatakan, Komunitas Belajar Anak lahir atas perhatian dirinya dan Perindo.
"Pertama sih karena perhatian dengan mereka, itu anak-anak di mana lingkungan yang saya tinggal, kebanyakan adalah kalangan menengah bawah dan belajar mereka tidak maksimal. Jadi timbul lah keinginan bangun ini," kata Ida.
Ida bersama para relawan lain bergerak untuk membantu dan mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya anak-anak yang mengalami kesulitan belajar.
"Misalnya, kenapa mereka susah untuk belajar, pasti mereka atau orang tua, katakan latar belakang mereka, apa yang terjadi dengan mereka. Dari situlah saya bisa melakukan bahwa saya tidak menyamaratakan semua anak," tuturnya.
Pihaknya membina dan mendidik puluhan anak dengan lantar belakang dan keterbatasan di Jakarta Utara.
"Ada sekitar 56 anak yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 9. Kalau tidak dibendung bisa banyak ya. Tapi karena tempatnya terbatas, stafnya juga terbatas, jadi kita batasi. Dan semua anak kita berikan semangat, motivasi," ujarnya.
Editor: Anton Suhartono