Rupiah Hari Ini Ditutup Perkasa, Sentuh Level Rp16.199 per Dolar AS
Indonesia mencatatkan ekspor senilai 24,61 miliar dolar AS atau naik 9,68 persen (year on year/YoY). Adapun, nilai impor mencapai 20,31 miliar dolar AS atau naik 4,14 persen YoY. Alhasil Indonesia mencatatkan surplus neraca dagang 4,3 miliar dolar AS.
Pada Mei 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 4,3 miliar dolar AS dan neraca perdagangan indonesia telah mencatat surplus selama 61 bulan berturut turut sejak Mei 2020.
Surplus pada Mei 2025 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non-migas yaitu sebesar 5,83 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus utama adalah lemak dan minyak hewani/nabati (HS15), bahan bakar mineral (HS27), serta besi dan baja (HS72).
Sebelumnya, data Manufaktur Indonesia kembali mengalami kontraksi. Hal ini tercermin dalam laporan S&P Global Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia turun ke level 46,9 pada Juni 2025 dari bulan sebelumnya 47,4. Angka dan terendah kedua sejak Agustus 2021 yang menunjukkan penurunan sektor produksi.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup menguat dalam rentang Rp16.130-Rp16.190 per dolar AS.
Editor: Aditya Pratama