Sambut Panen Raya, Kementan dan Bapanas Ajak Stakeholder Pastikan Stok Aman
Adapun penyerapan hasil panen petani mengacu pada Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 tahun 2022 Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras dan Perbadan nomor 6 tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
"Harga tersebut adalah harga minimal yang diterima petani sehingga para petani Indonesia terjaga dari kerugian. Hal ini menjadi prioritas kami terutama bersama Menteri Pertanian Pak Amran Sulaiman," ucap Arief.
Lebih lanjut, Arief menegaskan kualitas hasil panen sangat penting sebagai tolok ukur penerimaan produk yang baik di pasaran. Untuk itu, dia mengingatkan para penggiling padi, perusahaan jagung, dan pakan ternak agar mempersiapkan dryer atau pengering secara maksimal.
"Hal ini sangat penting untuk dapat mengurangi kadar air padi dan jagung sampai sekitar 14 persen," tuturnya.
Pengaturan persentase maksimum kadar air diatur dalam Perbadan Nomor 6 Tahun 2023, yakni untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dan di penggilingan maksimum 25 persen, Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan dan di gudang Perum Bulog maksimum 14 persen. Sedangkan untuk beras di gudang Bulog kadar air maksimum 14 persen.
Untuk komoditas jagung, kualitas kadar air diatur dalam Perbadan 5 tahun 2022 di mana harga acuan Pembelian Jagung Pipilan kering untuk kadar air 15 persen sebesar Rp4.200 per kilogram, kadar air 20 persen Rp3.970 per kilogram, kadar air 25 persen Rp3.750 per kilogram, dan kadar air 30 persen Rp3.540 per kilogram.
"Untuk itu, kami dalam waktu dekat bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan mengundang para stakeholder pangan tersebut untuk mempersiapkan penyerapan hasil produksi petani yang diperkirakan akan mengalami surplus di saat panen raya pada Maret 2024," kata Arief.
Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Suwandi menambahkan, pemerintah saat ini juga terus menggenjot produksi jagung nasional. Dalam beberapa waktu ke depan akan panen puncak jagung, di antara Jatim, Sulawesi Selatan, NTB, Lampung, Gorontalo, NTT, dan Jawa Tengah.
“Kalkulasi Kementan untuk produksi jagung pada Februari 2024, akan panen seluas 300 ribu hektare dengan perkiraan produksi 1,5 juta ton. Bahkan pada puncaknya, bulan Maret-April mencapai 800 ribu hektare, produksinya mencapai 4 juta ton jagung. Hasil panen melimpah, tersedia sangat cukup. Silahkan diserap para produsen pakan ternak,” ucap Suwandi.
Editor: Anindita Trinoviana