Sandiaga Dorong Generasi Muda Jadi Entrepreneur hingga Ciptakan Produk Ekonomi Kreatif

YOGYAKARTA, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno kembali menekankan UMKM memiliki peranan yang besar dalam membantu masyarakat atau pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Khususnya dalam menghadapi tantangan resesi akibat tekanan ekonomi global pada tahun 2023 mendatang. 

Di acara Pekan Anak Muda Eksis dan Kreatif (PAMER), di Sleman, Jumat (4/11/2022), Sandiaga menyampaikan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. 

Baca Juga

Turki Bantu Bebaskan 200 Warga Sipil yang Terjebak di Terowongan Gaza

“Kita lihat bahwa UMKM inilah tulang punggung ekonomi kita. Jadi tahun depan kalau ada yang bilang ekonomi kita gelap, nah centernya 85 UMKM yang ada di depan kita di sini, di acara PAMER,” kata Sandiaga. 

Menparekraf pun mendorong agar anak muda memiliki semangat untuk menjadi entrepreneur muda. Seperti menciptakan produk ekonomi kreatif agar mampu turut serta dalam memperkuat perekonomian Indonesia menghadapi resesi global. 

Baca Juga

Sandiaga Uno Buka Festival Film Bulanan untuk Wilayah Indonesia Timur, Ini Link Daftarnya

Sandiaga menjelaskan UMKM memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni pada tahun 2020 sebesar 61 persen dan ditargetkan meningkat hingga 65 persen pada tahun 2024.

UMKM pun mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja, juga menghimpun sampai 60,4 persen dari total investasi di Indonesia. 

“Kalau anak muda 5 persennya menciptakan usaha, maka 97 persen lapangan kerja akan tercipta.” kata Menparekraf. 

Kemenparekraf akan terus mendorong terciptanya wirausaha muda dan penguatan ekosistem digital melalui beberapa program. Seperti Wirausaha Digital Mandiri (WIDURI) Ekonomi Kreatif, Bedah Desain Kemasan (BEDAKAN), Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (KaTa Kreatif), hingga Santri Digitalpreneur Indonesia. 

Turut mendampingi Sandiaga dalam kesempatan tersebut, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur MICE Kemenparekraf/Baparekraf, Masruroh.

Editor: Reza Fajri