Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sandiaga Uno Tingkatkan Omzet Usaha hingga Rp33 Juta dalam 2 Hari, Begini Caranya
Advertisement . Scroll to see content

Sandiaga Uno Jelaskan Peluang Investasi di Balik Pandemi Corona

Jumat, 15 Mei 2020 - 09:00:00 WIB
Sandiaga Uno Jelaskan Peluang Investasi di Balik Pandemi Corona
Pengusaha, Sandiaga Uno. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pandemi virus corona menekan secara hebat sektor perekonomian dunia termasuk Indonesia. Sejumlah sektor diketahui berjalan di tempat dan bahkan lumpuh di tengah perjuangan kemanusiaan.

Politikus Gerindra sekaligus pengusaha, Sandiaga Uno mendorong para pengusaha untuk tidak putus asa. Dia yakin ada peluang usaha di balik pandemi corona.

Pesan itu disampaikan Sandiaga Uno saat mengikuti webinar yang disiarkan langsung melalui akun Facebook-nya, Kamis (14/5/2020). Webinar yang diinisiasi kelompok Duabelasbros itu turut menghadirkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil lahadalia dan Executive Director Duabelasbros Jimmy Siauw.

Sandi mengatakan pandemi ini tak pernah terjadi sebelumnya dan menimbulkan ketidakpastian di dunia investasi global. Namun menurutnya ada optimisme di balik keadaan sulit ini.

"Kita kadang-kadang bertanya sekarang harga-harga bergejolak, masih ada ruang tidak dari sisi positifnya untuk hal-hal yang selama ini membawa kita untuk mendapatkan hasil yang positif dalam kinerja investasi kita?," kata Sandi.

Menjawab pertanyaan tersebut, Sandi merujuk tokoh yang disebut sebagai guru dari banyak penggiat investasi, yaitu Warren Buffet. Warren Buffet katanya selalu menyatakan 'be fearful when others are greedy and be greedy when other fearful'.

Kalimat tersebut memiliki makna, begitu pasar bergejolak dan menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan para investasi, itu lah saat yang tepat untuk melakukan investasi. Terutama di pasar maupun bursa di seluruh dunia yang sekarang bergejolak dan ditimbulkan oleh pandemi covid-19.

"Banyak investor yang menjual posisi-posisi mereka dalam portofolio dan akhirnya juga banyak usaha-usaha untuk melambatkan investasi sekarang. Tapi ternyata di balik ini semua ada peluang yang cerah, jika kita jeli untuk melihat sektor-sektor mana yang bisa kita investasikan dan kita memiliki target-target yang jelas," katanya.

Lebih lanjut Sandi menjelaskan apabila dilihat secara umum, dunia investasi, baik di pasar modal maupun sektor riil masih memiliki peluang yang menjanjikan. Menurutnya, krisis yang dirasakan saat ini akan kembali bangkit pascapandemi.

"Semua berdoa agar krisis ini segera berlalu, Amin. Dan kita juga berharap bahwa Pandemi Covid-19 ini nggak ini tidak terlalu lama terjadi, sehingga kita bisa segera rebound," ucap Sandi.

Mantan Wakil GUbernur Jakarta itu mengatakan kebangkitan ekonomi dapat ditunjukkan lewat Kurva V. Kurva tersebut menggambarkan kondisi kemerosotan ekonomi yang kemudian naik secara signifikan. Dirinya berharap ekonomi Indonesia berada dekat dengan titik terendah dari kurva V tersebut, sehingga ekomoni bangsa dapat melesat pascapandemi.

"Harapan kita V-nya tidak terlalu dalam dan durasi daripada V ini tidak terlalu luas seperti ini, tapi justru sedikit lancip supaya tidak terlalu lama terjadinya turbulensi dari pasar ini. Strategi yang bisa dilakukan investor jangan sampai kita berinvestasi di saat yang salah, kita harus gunakan satu pendekatan bahwa kalau kita mencoba berinvestasi di titik terendah, kita tidak akan dapat bisa membidik titik terendah tersebut," ujarnya.

Virus Covid-19 katanya menciptakan satu peluang baru dalam investasi, termasuk sektor yang kini tengah gejolak dan tertekan. Selain itu Sandiaga mengatakan pandemi corona menghadirkan dua sisi mata uang bagi dunia usaha.

Webinar yang menghadirkan pengusaha Sandiaga Uno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil lahadalia, dan Executive Director 12bros  Jimmy Siauw. (Foto: Istimewa)
Webinar yang menghadirkan pengusaha Sandiaga Uno, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil lahadalia, dan Executive Director 12bros Jimmy Siauw. (Foto: Istimewa)

Pandemi dan peluang investasi katanya terlihat dari karakter mandarin yang ditunjukan para mentor kepadanya.
Karakter mandarin tersebut adalah Wei-ji, Wei berarti berbahaya, sedangkan Ji berarti peluang.

"Ini merupakan karakter mandarin yang saya selalu diajarkan oleh mentor-mentor saya, bahwa di setiap krisis itu selalu ada dua sisi mata uang di koin yang sama. Danger and opportunity itu selalu dalam satu kesatuan dan sekarang juga sama, jadi saya melihat bahwa di tengah-tengah ketidakpastian, kita memerlukan satu pendekatan bahwa kita harus selektif, ternyata ini juga memberikan banyak sekali peluang," katanya.

Peluang yang diyakininya melesat di pasca pandemi di antaranya sektor kesehatan, baik dari fasilitas kesehatan maupun juga alat-alat kesehatan. Sektor tersebut katanya kini tengah melaju pesat, bahkan semua pihak katanya ingin masuk berinvestasi.

Sektor selanjutnya adalah teknologi telekonferensi. Serupa dengan sektor kesehatan, sektor tersebut katanya dengan booming.

"Semua berlomba berinvestasi di online meetings maupun juga event organizer daripada telekonferensi ini," ucap Sandi.

Selanjutnya yaitu MOOC, Masive Online Open Course atau pendidikan online. Pesatnya MOOC katanya merujuk perubahan gaya pendidikan imbas pandemi.

"Disrupsi di sektor pendidikan membawa tren positif, sektor di mana selama ini hanya terbatas di dalam satu ruang kelas. Sekarang dengan adanya Massive online Open Course luar biasa pertumbuhannya.
Digital juga peningkatannya bisa sampai 120 sampai 160 persen," ujar Sandi.

Sektor selanjutnya yaitu makanan, baik bahan makanan berupa frozen food maupun makanan-makanan cepat saji yang sudah terhubung dengan digital atau E-Commerce. Sektor tersebut katanya juga memperlihatkan satu kinerja yang sangat positif.

Berikutnya yaitu biotech. Sektor usaha tersebut katanya maju pesat, lantaran banyak perusahaan biotech kini bergerak untuk mencari cara untuk menghentikan pandemi.

"Legal, kita melihat kemarin saya diskusi dengan Hotman Paris Hutapea ternyata permintaan atas jasa hukum, terutama yang terkait dengan digital ini juga meningkat. Dan berikutnya yaitu clean energy, energi baru terbarukan, energi yang ramah lingkungan. Karena kita di rumah saja melihat udara di Jakarta sekarang sudah biru, langitnya biru, udaranya segar, sama seperti di Papua. Di mana udaranya sangat segar yang sekarang di Jakarta juga bisa kita rasakan," ujarnya.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut