Satgas Duga Ada Motif Politik di Balik Kasus Penyerangan Novel Baswedan
JAKARTA, iNews.id – Satuan tugas (satgas) yang dibentuk Kapolri Tito Karnavian terus menelusuri kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Tim yang dibentuk pada Januari lalu itu menduga ada motif politik di balik penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) tersebut.
Anggota Satgas Kasus Novel, Hendardi mengatakan, perkara yang sedang diusut pihaknya bukanlah sekadar kasus pembunuhan biasa yang kerap terjadi. Dia menduga ada sejumlah pihak yang mempunyai kepentingan politik di balik kasus yang terjadi pada 2017 itu.
“Tentu saja ini bukan perkara biasa. Jadi, pasti bukan perkara pembunuhan biasa di pinggir jalan atau apa, tapi ini perkara yang melibatkan, saya kira orang yang juga bisa kita kategorikan sebagai ada latar belakang politik,” ungkap Hendardi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Hendardi mengatakan, pihaknya juga menelusuri motif-motif di balik kasus itu. Hanya saja, hasil investigasi yang telah berjalan sejak enam bulan lalu itu baru bisa disampaikan satgas pada pekan depan.
“Karena itu, kami berkepentingan untuk mencari juga motif-motif di balik itu semua dan motif itu kami telusuri. Dari motif-motif apa saja yang mungkin yang kami temukan dalam hal ini itu nanti pada pekan depan akan kami sampaikan,” kata Hendardi.