Satgas: Penanganan Covid-19 Meningkat Signifikan Dibanding Awal Pandemi
JAKARTA, iNews.id - Penanganan covid-19 di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan pada awal pandemi. Peningkatan itu merujuk pada data mingguan kasus sembuh, kematian, dan jumlah pasien positif aktif.
Wiku menjelaskan jumlah kasus positif covid-19 aktif atau pasien yang masih menjalani perawatan cenderung mengalami penurunan cukup signifikan. meski terjadi peningkatan kasus kumulatif. Seperti diketahui penambahan kasus positif covid-19 mencatat rekor tertinggi pada 8 Oktober 2020 dengan 4.850 pasien.
"Jika melihat kasus kumulatif, angkanya memang terus meningkat. Yang perlu menjadi perhatian adalah kasus aktif, karena kasus aktif di Indonesia cenderung mengalami penurunan setiap minggunya," ujarnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan covid-19 yang disiarkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Dia membandingkan pada awal pandemi, persentase kasus positif aktif mencapai 91,26 persen dan kini menjadi 21,05 persen pada awal Oktober 2020. Sebanyak 514 kabupaten/kota, ada 325 daerah atau 63 persen yang memiliki kasus aktif kurang dari 50 pasien.
"Ini merupakan kabar baik, karena ini adalah prestasi kita semuanya," kata Wiku.
Namun dia menjelaskan ada 13 kabupaten/kota yang memiliki kasus positif aktif mencapai 1.000 orang dan saat ini sedang dipantau satgas. Sebanyak 13 kota berpenduduk padat yang dimaksud yakni Bekasi, Bogor, Kota Medan, Jakarta Utara, Kota Jayapura, Kota Padang, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kota Pekanbaru, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Dia menyebut 13 kabupaten/kota tersebut menyumbang 30 persen dari total kasus positif covid-19 aktif nasional. Karenanya, Wiku menekankan agar daerah-daerah tersebut menerapkan protokol kesehatan ketat di seluruh sektor sosial ekonomi yang sudah berjalan.
Masyarakat diminta tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak dan menerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan agar dapat menekan penyebaran kasus. Selain itu, Wiku menjelaskan pada pekan ini terjadi penurunan kasus kematian karena covid-19 mencapai 7,7 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Dari Maret hingga September 2020, pemerintah berhasil menekan angka kematian karena covid-19 menjadi 3,57 persen. Secara persentase, kematian tertinggi berada di Jawa Timur (7,31 persen), Jawa Tengah (6,08 persen), Nusa Tenggara Barat (5,94 persen), Sumatera Selatan (5,63 persen), dan Bengkulu (5,08 persen).
Lalu penyumbang angka kematian tertinggi per 4 Oktober 2020 dari Kalimantan Timur (35), Jawa Barat (25), Sumatera Barat (20), Aceh (17) dan Papua (15). Kabar baiknya, ada 374 kabupaten/kota atau 72,76 persen berhasil menekan angka kematian menjadi di bawah 10 orang.
"Kami mengapresiasi provinsi yang berkontribusi menurunkan angka kematian secara nasional. Namun seperti yang selalu saya ingatkan, satu kematian adalah nyawa. Kita tidak bisa mentoleransi adanya kematian. Untuk itu menekan angka kematian harus dilakukan dengan segera dan semaksimal mungkin," ucap Wiku.
Selanjutnya Wiku mengatakan ada 22 kabupaten/kota yang mendapat perhatian serius karena memiliki angka kematian diatas 100 orang. Daerah-daerah yang dimaksud yaitu Kota Surabaya, Kota Semarang, Sidoarjo, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Kota Makassar, Kota Medan, Gresik, Kota Balikpapan, Kota Palembang, Kota Malang, Kota Banjarmasin, Demak, Pasuruan, Kota Mataram, Kota Manado, Kota Samarinda, Kudus, dan Kota Pekanbaru.
"Kematian paling banyak terjadi pada penduduk usia 60 tahun ke atas (14,67 persen) dan usia 45 - 59 tahun (6,11 persen)," ucapnya.
Editor: Rizal Bomantama