Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Soeripto, Tokoh Intelijen dan Pendiri PKS yang Meninggal Dunia di Usia 89 Tahun
Advertisement . Scroll to see content

SBY dan Salim Bernostalgia saat Masih Bersama di KIB Jilid 2

Selasa, 31 Juli 2018 - 04:43:00 WIB
SBY dan Salim Bernostalgia saat Masih Bersama di KIB Jilid 2
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Aljufri berbincang dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Senin (30/7/2018) malam. (Foto: Abror Rizki)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri menganggap pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (30/7/2018) malam, sebagai momentum untuk mengenang kebersamaan mereka di masa lalu. Nostalgia itu mengingatkannya saat masih menjadi menteri sosial (mensos) Kabinet Indonesia Bersatu II (KIB Jilid 2).

Tak hanya itu, Salim merasakan ada satu ikatan yang kuat saat berbincang dengan presiden keenam Indonesia itu, tadi malam. “Alhamdulillah pertemuan ini juga mengingatkan kami, waktu bersama-sama di Kabinet Indonesia Bersatu II. Jadi, saya merasakan satu ikatan batin yang sangat kuat (dengan SBY),” kata Salim usai mengikuti pertemuan antara petinggi PKS dan Partai Demokrat di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (30/7/2018).

Hal senada juga disampaikan SBY. Dia menyebutkan, malam ini menjadi kesempatan bagi Demokrat dan PKS untuk bernostalgia, karena keduanya pernah selama 10 tahun bersama-sama dalam pemerintahan. “Dulu ketika saya maju sebagai calon presiden, PKS adalah yang pertama-tama bersatu dalam koalisi dan kemudian diulangi lagi pada Pemilihan Presiden Tahun 2009,” tutur SBY.


Menurut dia, hubungan antara PKS dan Demokrat tak ubahnya sahabat lama. “Alhamdulillah kami mendapatkan amanah (menjadi presiden pada 2004 dan 2009), saya memimpin Indonesia dan kemudian sahabat-sahabat saya dari PKS bersama-sama dalam pemerintahan dan juga di parlemen,” ucapnya.

SBY mengaku memimpin Indonesia selama 10 tahun periode pemerintahannya bukanlah perkara mudah. Pasalnya, negara ini sedang melakukan transformasi pada masa-masa tersebut. Tak hanya itu, kekayaan yang dimiliki rakyat Indonesia baik berupa keragaman dalam identitas maupun keragaman dalam kepentingan dan harapan-harapan, juga menjadi tantangan sendiri bagi SBY.

Kendati demikian, dia mengaku tetap sabar, tabah, dan terus bekerja. “Yang penting semua semboyan kami dulu negaranya adil, rakyatnya makin sejahtera. Ini sama dengan nama PKS,” ujar SBY.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut