Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Alasan Hukuman Vadel Badjideh Makin Berat usai Banding Ditolak Terungkap!
Advertisement . Scroll to see content

Sebut Kasus Prajurit Membelot Tak Berhubungan dengan Daerah Tertentu, KSAD: Sudah Sering Terjadi

Selasa, 20 April 2021 - 14:14:00 WIB
Sebut Kasus Prajurit Membelot Tak Berhubungan dengan Daerah Tertentu, KSAD: Sudah Sering Terjadi
KSAD Jenderal Andika Perkasa (Foto: Youtube TNI AD)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kasus prajurit TNI yang kabur meninggalkan kesatuannya bukan kali pertama terjadi. Terkini adalah, Lucky Y Matuan. 

Lucky kemudian memilih membelot dan bergabung dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). 

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menuturkan, insiden prajurit yang meninggalkan satuan dinas memang cukup sering terjadi, bahkan, beberapa prajurit itu enggan kembali lagi.

"Jadi, sebetulnya kasus ini bukan hanya terjadi kali ini, walau tidak sama persis tapi prajurit yang lari atau tinggalkan dinas dan tidak kembali lagi itu cukup sering," ucap Andika di Mapomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (20/4/2021).

Oleh karenanya, KSAD tak ingin menyimpulkan jika kasus ini berkaitan dengan putra dari suatu daerah tertentu. Menurutnya, banyak sekali prajurit TNI yang melakukan hal serupa dengan motivasi yang berbeda, misalnya utang, susila, dan merasa tidak cocok dengan pekerjaannya.

Tidak hanya itu, Andika menyatakan tindakan indisipliner itu dilakukan oleh prajurit dengan berbagai macam etnis. 

"Saya juga tidak ingin misal mengambil kesimpulan kasar bahwa ini ada hubungan dengan putra daerah sama sekali. Setiap tahun begtu banyak. Motivasi beda-beda, ada yang karena utang, ada yang karena mungkin merasa tidak cocok ada yang mungkin karena masalah susila macam-macam itu begitu, banyak," katanya.

Andika menegaskan, semuanya telah diproses secara hukum. Bahkan sambungnya, tanggung jawab tak hanya ditanggung oleh pelaku pembelot, tetapi juga para komandan atau atasan yang berhubungan dengan prajurit tersebut.

"Kita juga briefing para komandan satuan dan ini termasuk penilaian. Ini yang kami lakukan. Kita tidak hanya lihat individu yang melakukan tindak pidana, tetapi bagaimana leadership atau kepemimpinan di atasnya," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut