Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diguncang Bom Bunuh Diri Tewaskan 12 Orang, Pakistan Tuduh India
Advertisement . Scroll to see content

Sebut Pelaku Bom Astana Anyar Lone Wolf, BNPT: Kami Selidiki Siapa yang Bantu

Rabu, 07 Desember 2022 - 15:39:00 WIB
Sebut Pelaku Bom Astana Anyar Lone Wolf, BNPT: Kami Selidiki Siapa yang Bantu
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu (7/12/2022) bergerak sendiri atau lone wolf. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Rabu (7/12/2022) bergerak sendiri atau lone wolf. BNPT saat ini sedang menelusuri siapa yang membantu pelaku melakukan aksinya,

"Sementara iya, itu sementara iya lone wolf. Tapi penyelidikannya adalah siapa yang membantu dia, gitu," kata Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Dari hasil penyelidikan sementara, Polri menyebut pelaku bernama Agus Sujarno terafiliasi dengan kelompok terorisme Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

"Tapi perlu data lebih lanjut untuk kita simpulkan ke arah sana," ujar Boy.

Boy menjelaskan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap kelompok-kelompok terorisme di wilayah Bandung, Jawa Barat.

"JAD ada, yang background-nya NII (Negara Islam Indonesia) ada, jadi mereka yang kaitan Jamaah Islamiyah ada. Karena mereka bermetamorfosis, merubah bentuk, membungkus kegiatan-kegiatannya dengan kemanusiaan, bisa seperti itu," tutur Boy.

Lebih lanjut Boy juga membeberkan alasan kenapa aksi teror tersebut menyasar polisi. Dia mengatakan mereka menganggap polisi kerap menggagalkan aksi teror.

"Karena polisi nomor 1 menggagalkan misi mereka, setiap ada ini tangkap, itu lah karena dianggap selama ini yang menggagalkan misi-misi terorisme adalah aparat penegak hukum. Makanya polisi daftar target mereka salah satu di antaranya," kata Boy.

Boy juga menjelaskan pihaknya tengah mendalami terkait dengan temuan secarik kertas yang tertempel di sepeda motor yang diduga milik pelaku yang bertuliskan 'KUHP Hukum Syirik/Kafir'.

"Iya nanti fakta-fakta yang ditemukan kita dalami, kita dalami. Saya belum bisa simpulkan. Ada fakta tapi kan harus ada pendalaman untuk melihat korelasi ya," tutur Boy.

Editor: Rizal Bomantama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut