Sejarah Gereja Katedral Jakarta, Pernah Jadi Lokasi Kongres Pemuda II
JAKARTA, iNews.id - Ikrar Sumpah Pemuda diucapkan pada 28 Oktober 1928. Sehari sebelum tercetusnya ikrar yang tersohor itu para pemuda menggelar rapat-rapat Kongres Pemuda II.
Salah satu rapat digelar di Gedung Katholieke Jongelingen Bond (KJB) atau Perhimpunan Pemuda Katolik pada 27 Oktober 1928. Gedung itu berada di area Gereja Katedral Jakarta. Di gedung inilah ikrar Sumpah Pemuda mulai dirumuskan.
Gedung KJB didirikan Romo Jan van Rijkervosel, seorang imam asal Belanda. Gedung KJB sudah mulai digunakan sejak 1918.
Ide penggunaan gedung KJB sebagai lokasi Kongres Pemuda II berasal dari aktivis Jong Ambon, Johannes Leimena. Ide Johannes Leimena pun diterima para aktivis lainnya. Pada saat itu ratusan pemuda menghadiri Kongres Pemuda II.

Gereja Katedral Jakarta sendiri mempunyai nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga atau De Kerk van Onze Lieve Vrouwe ten Hemelopneming. Pada 1810 Pastor Nelissen mendapat sumbangan kapel dari Gubernur Jenderal Herman Daendels. Sang pastor pun meminta sejumlah orang untuk merenovasinya lantaran kondisi yang kurang layak digunakan. Setelah direnovasi kapel ini menjadi gereja Katolik pertama di Batavia.
Pada 27 Juli 1826 terjadi kebakaran besar di kawasan Senen. Hal ini juga mengakibatkan bagian gereja mengalami kerusakan. Setelah kebakaran tersebut umat Katolik mendapat tempat lain untuk dijadikan gereja.