Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MK Batalkan HGU IKN 190 Tahun, Kepala Otorita: Ahamdulillah Investor Belum Komplain
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Jakarta: Pernah 10 Kali Ganti Nama, Sebentar Lagi Tak Berstatus Ibu Kota

Kamis, 04 Juli 2024 - 06:32:00 WIB
Sejarah Jakarta: Pernah 10 Kali Ganti Nama, Sebentar Lagi Tak Berstatus Ibu Kota
Jakarta pernah berganti nama hingga 10 kali. (Foto: Komaruddin Bagdja)
Advertisement . Scroll to see content

Pada abad ke-17, Jayakarta diperintah oleh Pangeran Jayakarta, seorang kerabat Kesultanan Banten. Hingga akhir hayatnya, ia dimakamkan di Jatinegara Kaum, Klender, Jakarta Timur, bersama Pangeran Sangiang. Namun, pada tahun 1619, VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen dari Belanda menduduki Jayakarta setelah mengalahkan pasukan Kesultanan Banten. Nama Jayakarta pun diubah menjadi Batavia.

“Batavia dibangun nyaris mirip dengan kota-kota di Belanda. Konon, nama Batavia diambil dari nama sebuah kota di Belanda, Batavier. Bangunan-bangunan dalam bentuk blok, masing-masing dipisahkan oleh kanal dan dilindungi oleh dinding sebagai benteng dan parit,” ujar Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Bambang Kusumanto seperti dikutip dari situs resmi DPRD DKI Jakarta, Kamis (4/7/2024).

Pembangunan Batavia selesai pada tahun 1650. Batavia tua menjadi tempat tinggal bangsa Eropa, sementara bangsa China, Jawa, dan penduduk asli lainnya disingkirkan ke tempat lain. 

Ketika Perang Dunia II berkecamuk, sekutu Belanda melemah dan Batavia jatuh ke tangan Jepang, yang mengubah namanya menjadi Djakarta.

“Karena pusat pemerintahan sebelumnya (masa pendudukan Belanda dan Jepang) berpusat di Jakarta, akhirnya Presiden Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 di Jakarta. Pada 4 Januari 1946, ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta,” kata Bambang.

Selama hampir dua tahun, Soekarno dan beberapa pendiri bangsa menjalankan pemerintahan dari Yogyakarta sebagai ibukota. Akhirnya, ibukota dikembalikan lagi ke Jakarta. Pada tahun 1966, Jakarta memperoleh nama resmi sebagai Ibukota Republik Indonesia.

Jakarta memiliki luas 7.659,02 km persegi, terdiri dari 661,52 km persegi daratan dan 6.997,50 km persegi lautan, terbagi dalam 44 kecamatan dan 267 kelurahan.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut