Sejarah Operasi Trikora, Latar Belakang, Isi, Tujuan dan Tokoh
JAKARTA, iNews.id - Sejarah Operasi Trikora perlu diketahui masyarakat Indonesia. Terutama, momen ini bertujuan untuk menyelematkan wilayah Indonesia.
Operasi Trikora adalah operasi yang bertujuan untuk merebut wilayah Irian Barat (kini Papua) dari Belanda. Diketahui, KMB (Konferensi Meja Bundar) yang dilakukan pada 23 Agustus-2 November 1945 meninggalkan satu persoalan terkait status Irian Barat.
Belanda menginginkan Irian Barat mendapat status khusus. Sementara, Indonesia berpendapat Irian Barat merupakan bagian dari Indonesia Timur yang merupakan wilayah RIS (Republik Indonesia Serikat).
Guna menghindari kegagalan yang terjadi KMB, disepakati masalah Irian Barat diselesaikan dengan perundingan oleh Kerajaan Belanda serta RIS dalam waktu setahun sesudah tanggal penyerahan kedaulatan pada 27 Desember 1949. Setelah penyerahan kedaulatan, kemudian ditempuh langkah untuk menyelesaikan masalah Irian Barat dengan jalur diplomasi politik.
Salah satunya adalah perundingan bilateral dengan Belanda dengan membentuk Konferensi Menteri-Menteri Uni Indonesia-Belanda. Namun perundingan tersebut menemui jalan buntu.
Indonesia juga menggunakan upaya lain dalam diplomasi politik, seperti mencari dukungan dalam forum KAA (Konferensi Asia Afrika), Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (KTT GNB). Sayang, lagi-lagi Indonesia mengalami kegagalan.
Akhirnya pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan Trikora (Tri Komando Rakyat). Isi Trikora meliputi gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda, kibarkan bendera merah putih di Irian Barat, bersiap mobilisasi guna mempertahankan kemerdekaan serta kesatuan tanah air dan bangsa.
Salah satu langkah dalam sejarah Operasi Trikora yang dilakukan sebagai pelaksanaannya adalah dengan membentuk Komando Pembebasan Irian Barat pada 2 Januari 1962. Soekarno pun menunjuk Soeharto sebagai panglima.
Komando Pembebasan Irian Barat dibentuk guna menyelenggarakan operasi militer yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Irian Barat. Operasi tersebut dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu tahap infiltrasi, eksploitasi, serta konsolidasi. Setelah melalui konsolidasi yang panjang, maka ditandatangani perjanjian antara Indonesia dan Belanda yang dikenal dengan Perjanjian New York, pada 15 Agustus 1962.
Perjanjian tersebut berisi, pemerintah Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada penguasa pelaksana sementara PBB, United Nation Temporary Executive Authority (UNTEA) pada 1 Oktober 1962. UNTEA harus menyerahkan kepada Indonesia pada 1 Mei 1963.
Dalam sejarah Operasi Trikora, Irian Barat diberi kesempatan untuk menyatakan pendapat, tetap di Indonesia atau memisahkan diri. Lalu diselenggarakan Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat). Hasilnya, warga Irian Barat memutuskan untuk tetap di Indonesia.
Hasil Pepera ini dibawa ke Sidang Umum PBB. Sidang Umum PBB menerima serta menyetujui hasil Pepera pada 19 Desember 1969. Irian Barat pun dinyatakan merupakan bagian dari Indonesia.
Jadi, bagaimana menurutmu mengenai Operasi Trikora? Semoga bisa menambah wawasan kita ya!
Editor: Puti Aini Yasmin