Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Marcell Siahaan Bikin Heboh Warga Ikut Lomba Karaoke 17 Agustusan Juara di Kompleksnya
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Rengasdengklok, Penculikan Soekarno-Hatta Berakhir dengan Proklamasi Kemerdekaan

Minggu, 06 Agustus 2023 - 06:38:00 WIB
Sejarah Rengasdengklok, Penculikan Soekarno-Hatta Berakhir dengan Proklamasi Kemerdekaan
Soekarno-Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Dok. Kemdikbud)
Advertisement . Scroll to see content

Mendapat kabar dari Sjahrir, Soekarno dan Hatta pada 15 Agustus 1945 mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Kemudian Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jalan Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat datang sambil menjawab dia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo.

Sepulang dari rumah Laksamana Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan PPKI yang akan dilaksanakan keesokan harinya, pagi 16 Agustus 1945 pukul 10.00 pagi di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10.00 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat pada saat itu tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Di sisi lain, para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Tan Malaka yang tergabung dalam gerakan bawah tanah untuk memperjuangkan kemerdekaan RI tanpa melibatkan Jepang.

Pada dini hari 16 Agustus 1945, bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok.

Tujuan mereka menculik Soekarno-Hatta agar kedua tokoh ini tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno kalau Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut