Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Puncak Gunung Fuji Diselimuti Salju, 2 Pekan Lebih Cepat dari Tahun Lalu
Advertisement . Scroll to see content

Sejarah Singkat Peristiwa Merah Putih Sangasanga, Kisah Heroik Pejuang Usir Belanda

Senin, 30 Januari 2023 - 21:31:00 WIB
Sejarah Singkat Peristiwa Merah Putih Sangasanga, Kisah Heroik Pejuang Usir Belanda
Aksi teatrikal peristiwa merah putih Sangasanga (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sejarah singkat peristiwa merah putih Sangasanga, peristiwa heroik mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi pada 27 Januari, tak heran jika masyarakat setempat mengenang peristiwa itu untuk mengenang jasa para pahlawan.

Sejarah Singkat Peristiwa Merah Putih Sangasanga

Sangasanga merupakan kota kecamatan di pesisir wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. Letaknya sekitar 30 km dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur. 

Untuk ke lokasi tersebut dapat ditempuh melalui jalur darat. Sementara lewat jalur air, sungai dengan menyusuri Sungai Mahakam yang berakhir di Sungai Sangasanga yang bermuara ke Selat Sulawesi.

Memiliki luas sekitar 233,4 km persegi yang terbagi dalam lima wilayah kelurahan, yaitu Sangasanga Muara, Sarijaya, Sangasanga Dalam, Jawa, dan Pendingin.

Nama Sangasanga dalam catatan sejarah menjadi bagian penting dari sejarah Kerajaan Kutai dan sejak masa Raja Kutai Kartanegara, Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325). Bahkan namanya sudah disebut dan lebih terkenal lagi pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman (1850-1859). 

Sanggasana merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam sehingga menarik minat Belanda.

Insinyur pertambangan Belanda J H Mendten dan anggota timnya berhasil menemukan sumber minyak di wilayah Sangasanga. Tentara Belanda (NICA) pada 1945 menguasai Sangasanga untuk mengeruk kekayaan alamnya. Hal ini yang menjadi asal mula terjadinya peristiwa merah putih Sangasanga.

Rakyat Sangasanga bersikeras mengusir Belanda melalui perlawanan tiada henti. Tujuannya saat itu merebut gudang senjata milik Belanda. Caranya dengan mengalihkan perhatian Belanda melalui beragam kesenian daerah. Rencana itu pun dilaksanakan pada 26 Januari 1947.

Rencana berhasil, senjata dan amunisi Belanda yang dicuri dibagikan kepada para pejuang. Mereka melancarkan perlawanan untuk merebut wilayah pada pukul 03.00 Wita. Para pejuang berhasil memenangkan pertempuran.

Pada pukul 09.00 Wita, ditandai dengan diturunkannya bendera Belanda oleh La Hasan, Sangasanga berhasil diambil alih oleh para pejuang.

Bendera Belanda dirobek pada bagian biru sehingga menyisakan warna merah dan putih saja, diiringi teriakan merdeka dari para pejuang serta masyarakat setempat.

Peristiwa tersebut meninggalkan kesan mendalam bagi warga Sangasanga, terlebih para pejuang yang terlibat mempertaruhkan nyawa.

Sebagai tanda peringatan, didirikan monumen perjuangan yang juga terukir nama-nama para pejuang. Aksi heroik pada pejuang tersebut diperingati sebagai peristiwa Perjuangan Merah Putih Sangasanga 27 Januari.

Setiap 27 Januari selalu digelar beragam kegiatan oleh warga setempat, di antaranya napak tilas dan pameran pembangunan.

Meski bukan termasuk warga Sanggasana, kita harus turut menghargai para pahlawan yang terlibat dalam peristiwa merah putih Sangasanga karena tujuannya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut