Sekjen PSI Tuding Dahnil Anzar Mainkan Framing Kasus Kemah Pemuda

JAKARTA, iNews.id – Polisi menyelidiki kasus dugaan penyelewengan dana kegiatan kemah dan apel pemuda Islam yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjutak.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Raja Juli Antoni menyampaikan keprihatinannya atas persoalan yang menimpa Dahnil terkait kasus tersebut. Namun dia juga menyayangkan usaha Dahnil yang membela diri dengan cara-cara yang tidak etis.

Trump Minta CIA Siapkan Operasi di Venezuela

"Pertama, dia mem-framing (membingkai) kasus ini adalah lanjutan kriminalisasi kepada aktivis Islam oleh pemerintah. Dahnil menganggap kasusnya ini adalah konsekuensi dari sikap kritisnya selama ini kepada Presiden Jokowi (Joko Widodo)," ujar Toni dalam keterangan tertulisnya yang diterima iNews.id, Senin (26/11/2018).

Menurut sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, Apa yang disampaikan Dahnil merupakan framing keji karena pemerintahan Jokowi tidak pernah melakukan intervensi terhadap kasus hukum apapun. Sebagai bukti, banyak tokoh-tokoh yang kenal dekat dengan Jokowi namun saat mereka terkena kasus hukum, tetap diproses.

Merasa Ditarget, Dahnil Beberkan Pertemuan Bersama Menpora dan Yaqut

"Apalagi Pak Jokowi selama ini sangat dekat dengan Muhammadiyah. Jangan sampai framming jahat kriminalisasi ini justru menggangu hubungan baik Muhammadiyah dan Pak Jokowi," kata dia.

Dahnil terseret persoalan uang Rp2 miliar terkait acara apel dan kemah pemuda Islam Indonesia yang digagas kemenpora. Dalam pemeriksaan polisi, koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu merasa sedang ditarget pihak tertentu.

Dahnil menegaskan, tidak tahu-menahu mengenai uang Rp2 miliar tersebut sehingga tidak akan berhenti dalam menyuarakan kebenaran.

Toni meminta Dahnil menjalani proses hukum dengan tegar dan rasional. Bila Dahnil merasa suci dan tidak ada dosa dalam kasus korupsi agar tetap tenang menjalani kasus tersebut.

"Bila dia yakin menjalankan kepemimpin Pemuda Muhammadiyah dengan transparan dan akuntabel seperti yang sering dia dakwahkan maka la takhaf wa la tahzan, jangan khawatir dan bersedih berlebihan. Hadapi kasus ini dengan kepala tegak. Proses hukum akan membuktikan bahwa dia tidak bersalah apabila dia memang bersih," ujarnya.

Editor: Zen Teguh