Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Syiar 1 Muharram 1447 H, Kemenag Gelar 10 Kegiatan Meriahkan Tahun Baru Islam
Advertisement . Scroll to see content

Semarakkan Peaceful Muharam 1447 H, Menag Lepas 1.500 Peserta Car Free Day

Minggu, 22 Juni 2025 - 11:52:00 WIB
Semarakkan Peaceful Muharam 1447 H, Menag Lepas 1.500 Peserta Car Free Day
Menteri Agama Nasaruddin Umar melepas 1.500 peserta Car free Day di Jalan MH Thamrin menyemarakkan peaceful Muharam 1447 H, Minggu (22/6/2025). (Foto: Kemenag)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melepas 1.500 peserta Car Free Day (CFD) di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (22/6/2025). Jalur yang menjadi kawasan bebas kendaraan setiap Minggu pagi itu kali ini menjadi ajang Car Free Day (CFD) Syiar Muharam 1447 Hijriah sebagai pembuka rangkaian kegiatan Peaceful Muharam yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).

Peserta CFD itu berasal dari berbagai elemen, mulai dari penyuluh agama, majelis taklim, Kantor Urusan Agama (KUA), Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), madrasah se-DKI Jakarta, hingga masyarakat umum. Mereka sebelumnya berkumpul di Kantor Kementerian Agama, pukul 06.30 WIB.

Menag Nasaruddin mengatakan, alasan mengapa hijrah dipilih sebagai penanda awal penanggalan Islam. Dikatakannya, penetapan awal tahun Hijriah ditetapkan melalui kesepakatan para sahabat dan para gubernur, dalam sebuah pertemuan atau musyawarah resmi. Mereka sepakat bahwa peristiwa hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah menjadi tonggak penting lahirnya tatanan masyarakat yang berkeadilan dan majemuk.

Menag menjelaskan, para sahabat Rasulullah SAW tidak menjadikan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad, turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Quran), maupun Isra Mi’raj sebagai acuan penanggalan Islam. Hal ini karena peristiwa-peristiwa tersebut lebih bersifat khusus bagi umat Islam saja.

Untuk itu, ia menyebut, peringatan Tahun Baru Hijriah tidak hanya dimaknai sebagai tradisi keagamaan umat Islam, tetapi juga sebagai simbol kebebasan, keadilan, dan kesetaraan bagi seluruh elemen masyarakat.

“Yang kita lakukan pada pagi hari ini adalah pesta kebersamaan. Kita merayakan perbedaan. Hijrah itu milik semua agama, etnik, dan komponen masyarakat, sebagaimana terjadi di Madinah pada masa Rasulullah. Inilah makna hijrah yang ingin kita wariskan,” ujar Menag.

Menjaga Alam

Menag juga berpesan agar seluruh elemen bangsa menjaga keindahan Indonesia yang diibaratkannya sebagai lukisan indah dari Allah SWT. “Indonesia ini adalah lukisan yang sangat indah dari Allah, jangan kemudian ada yang mengacak-acak, dan jangan ada yang merusak,” katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut