Seramnya Wabah Penyakit di Era Pangeran Diponegoro, Ratusan Ribu Orang Meninggal dengan Cepat
Pada bulan April-Agustus 1821, wabah kolera benar-benar begitu ganas. Di Jawa, wabah menyerang penduduk yang tidak memiliki kekebalan alamiah terhadap penyakit tersebut. Penyakit itu dibawa para pelaut dari Pulau Pinang dan Melaka ke Pantai Utara Jawa, hingga menjangkiti Kampung Melayu (kompleks kaum pendatang dari Semenanjung Melayu) di Terboyo, Semarang.
Wabah kian menyebar ke sepanjang Pantai Utara termasuk ke ibu kota kolonial, Batavia pada awal Mei. Ketika itu ada 156 orang yang dilaporkan tewas dalam sehari. Wabah terus merambah hingga Surabaya dengan warga yang meninggal setiap harinya mencapai jumlah 76 orang.
Serangan kolera mematikan masih terjadi di Jawa Timur, terutama di Surabaya, Madura dan ujung timur pada awal Agustus. Korban mencapai 110.000 orang atau sekitar 7 persen dari seluruh jumlah penduduknya.
Tingginya angka kematian disebabkan pertahanan penduduk terhadap serangan penyakit sedang lemah. Mereka yang bertahan hidup dibayangi ingatan-ingatan mengerikan tentang wabah ini.
Editor: Reza Fajri