Sertijab Polri: 2 Pejabat Bareskrim Moncer Jadi Kapolda

JAKARTA, iNews.id - Dua pejabat Bareskrim Polri resmi dilantik menjadi kepala kepolisian daerah (Kapolda). Pelantikan dilakukan dalam upacara serah terima jabatan (sertijab) yang dipimpin langsung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Irjen Djuhandhani Rahardjo yang sebelumnya menjabat Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri kini dipercaya menjadi Kapolda Sulawesi Selatan.

Baca Juga

7 Keluarga Kerajaan Terkaya di Dunia 2025: Dari Para Raja, Sultan, dan Pangeran Miliarder

Sementara itu, Irjen Helfi Assegaf yang menjabat Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri dilantik sebagai Kapolda Lampung.

Djuhandhani pernah menangani sejumlah kasus besar yang mencolok. Salah satunya adalah kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga

Polri Musnahkan 214,8 Ton Narkoba dari Pengungkapan 49.306 Kasus, Ini Rinciannya

Djuhandhani merupakan orang yang mengumumkan bahwa ijazah S1 Jokowi adalah asli.

"Ijazah asli S1 dengan nomor 1120 telah diuji secara forensik, dan dinyatakan identik dengan dokumen pembanding," kata Djuhandhani pada 22 Mei 2025 lalu.

Sementara Irjen Helfi Assegaf pernah menangani kasus beras oplosan yang meresahkan masyarakat.

Upacara sertijab tersebut juga melibatkan sejumlah pejabat tinggi (Pati) dan menengah (Pamen) Polri lainnya sebagai bagian dari proses regenerasi dan penyegaran organisasi.

Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan bahwa rotasi dan promosi jabatan di tubuh Polri merupakan bagian dari mekanisme pembinaan karier yang terencana.

“Rotasi dan promosi jabatan ini adalah bentuk penyegaran organisasi sekaligus bagian dari komitmen Kapolri dalam memperkuat soliditas, profesionalisme, dan efektivitas kinerja Polri di seluruh lini,” ujarnya.

Menurut Trunoyudo, dinamika jabatan ini juga menjadi upaya Polri untuk memberikan ruang regenerasi kepemimpinan yang adaptif terhadap tantangan tugas di era modern.

Editor: Reza Fajri