Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ketua LPOI Said Aqil Minta Penyebar Narasi Jahat Pesantren Ditindak Tegas
Advertisement . Scroll to see content

Sesalkan Tayangan Narasi Sesat Pesantren, Menag: Saya Kaget dan Prihatin

Rabu, 15 Oktober 2025 - 16:52:00 WIB
Sesalkan Tayangan Narasi Sesat Pesantren, Menag: Saya Kaget dan Prihatin
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyayangkan narasi sesat pesantren yang ditayangkan salah satu tv swasta nasional. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyayangkan narasi sesat pondok pesantren yang ditayangkan salah satu tv swasta nasional. Menag menegaskan, pesantren telah berabad-abad menjadi bagian penting dari sejarah dan peradaban bangsa Indonesia.

Nasaruddin menuturkan, pesantren adalah benteng moral bangsa yang telah melahirkan generasi ulama, pemimpin, dan tokoh nasional. Karena itu, menag mengajak seluruh masyarakat untuk memahami pesantren secara utuh dan kultural. 

“Saya merasa sangat kaget dan prihatin dengan pemberitaan yang menempatkan pesantren secara negatif. Sekian ratus tahun pondok pesantren berkiprah mendidik manusia Indonesia agar menjadi masyarakat yang beradab, hingga mengkristal dalam nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,” ujar Menag dalam keterangan resminya, Rabu (15/10/2025).

Menag juga meminta semua pihak untuk menjaga marwah pondok pesantren dan menghindari narasi yang bersifat stigma. “Pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi pusat pembentukan moral, karakter, dan kemanusiaan. Mari bersama menjaga marwahnya,” katanya.

Pernyataan Menag tersebut disampaikan sebagai respons atas tayangan salah satu program Trans Media yang dinilai menyinggung kehidupan santri. 

Tayangan itu memuat narasi satir, di antaranya menyebut bahwa “santri minum susu saja harus jongkok.” Potongan tayangan tersebut menuai kritik luas karena dianggap melecehkan tradisi kesantunan pesantren dan merendahkan penghormatan santri kepada kiai.

Gelombang protes datang dari masyarakat dan komunitas pesantren, termasuk Pondok Pesantren Lirboyo, yang mendesak pihak stasiun televisi menarik tayangan, menyampaikan permintaan maaf terbuka, serta melakukan klarifikasi langsung kepada para pengasuh pesantren. Pihak Trans Media juga telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada publik dan kepada para Kiai Pesantren Lirboyo.

Menrut Menag, tradisi memaafkan yang kuat dalam budaya pesantren. Menag yakin para kiai dan santri juga akan memaafkan. “Ya, saya kira itu yang sangat penting buat kita. Mudah-mudahan ini pembelajaran buat kita semuanya,” ungkapnya.

Menag menyampaikan bahwa dirinya hari ini juga akan bertolak ke Jawa Timur untuk bersilaturahmi dengan sejumlah pondok pesantren. “Saya hari ini akan ke Jawa Timur juga untuk bertemu dengan beberapa pondok pesantren,” katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut