Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Libur Panjang Natal, Jalan Sudirman Terpantau Lengang
Advertisement . Scroll to see content

Sindir Risma, Fahri Hamzah: Kemiskinan Bukan di Jakarta Tapi di Daerah Terpencil 

Rabu, 06 Januari 2021 - 18:50:00 WIB
Sindir Risma, Fahri Hamzah: Kemiskinan Bukan di Jakarta Tapi di Daerah Terpencil 
Fahri Hamzah mengkritik aksi Mensos Risma blusukan di Jakarta. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Blusukan yang dilakukan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma di Jakarta menuai polemik di masyarakat. Mantan anggota DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah ikut berkomentar.

Melalui akun Twitternya @Fahrihamzah, Fahri menyindir Risma jika kemiskinan tidak hanya terjadi di Jakarta. Oleh sebab itu dia berharap Risma melakukan hal yang sama di daerah-daerah terpencil.

"Tadinya aku gak mau tulis tapi ya salah, kemiskinan itu bukan di Jakarta tapi di daerah terpencil sana. Itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh tiga anaknya karena melarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data," tulis Fahri dikutip Rabu (6/1/2021).

Selanjutnya Fahri meminta staf Risma memberitahu perbedaan wali kota dan menteri. Menurutnya perbedaan kedua jabatan itu tidak hanya pada filosofi dan skala tapi juga metode. 

"Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Wali kota dipilih, non-sektoral tapi terbatas kota," ujarnya.

Fahri pun mengingatkan dampak ekonomi akibat pandemi covid-19 bisa terjadi dalam waktu lama. Menurutnya ketimpangan menyebabkan kondisi di daerah terpencil akan semakin sulit. Dia pun meminta Risma yang merupakan mantan wali kota Surabaya bekerja menggunakan data.

"Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor presiden, hearing di @DPR_RI muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir. Lalu eksekusi secara masif nasional melalui jalur-jalur struktural. Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media," ucapnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut