Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anggota DPR AS Kutuk Kebijakan Trump Larang Masuk Warga Palestina: Kejam!
Advertisement . Scroll to see content

Situasi Timur Tengah Memanas, SBY Singgung Kecemasan Terjadi Perang Dunia

Rabu, 08 Januari 2020 - 09:32:00 WIB
Situasi Timur Tengah Memanas, SBY Singgung Kecemasan Terjadi Perang Dunia
Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Advertisement . Scroll to see content

Dia menceritakan, penyebab terjadinya perang antarnegara, atau yang melibatkan banyak negara, berbeda-beda. Pemicu meletusnya peperangan juga macam-macam.

BACA JUGA:

Jenderal Soleimani Dibunuh, Iran Siapkan 13 Skenario Pembalasan terhadap AS

BMKG Perkirakan Hujan di Jakarta Lebih Sering Turun Malam hingga Dini Hari

Perang dunia ke-1, yang menyebabkan korban jiwa 40 juta orang disebabkan oleh terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand dari Austria-Hongaria di Sarajevo pada bulan Juni 1914. Peristiwa yang menyulut peperangan besar ini sering disebut sebagai kecelakaan sejarah (unexpected accident).

Sementara, perang dunia ke-2 yang terjadi di mandala Pasifik dipicu oleh serangan pendadakan angkatan udara Jepang terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, 7 Desember 1941. Keseluruhan korban perang dunia ke-2 di mandala Eropa dan mandala Pasifik berjumlah 70-85 juta jiwa.

"Para ahli sejarah mengatakan, Jepang menyerang Amerika Serikat itu kesalahan. Diibaratkan Jepang sebagai membangunkan macan tidur. Kesalahan itu strategic miscalculation yang dilakukan oleh para politisi dan jenderal-jenderal militer Jepang," katanya.

Menurutnya, kejadian miskalkulasi ini, atau salah hitung kerap menjadi faktor yang mendorong terjadinya peperangan. Termasuk kejadian di lapangan, yang tak terduga, seperti yang terjadi di Sarajevo tahun 1914 dulu.

"Dari kacamata ini, sejarah tengah menunggu apakah politisi dan jenderal Amerika Serikat dan Iran melakukan miskalkulasi, sehingga mendorong perang terbuka di antara mereka. Di luar itu, apakah juga tiba-tiba terjadi peristiwa di lapangan, entah di Irak, di Iran, ataupun di tempat di mana aset dan satuan-satuan militer Amerika Serikat berada," katanya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut