Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Suasana Mengerikan Pengeroyokan Perwira TNI AL, Kepala Terminal Arjosari: Pelaku Beringas
Advertisement . Scroll to see content

Sosok Perwira TNI AL Korban Pengeroyokan di Terminal Arjosari, Akrab dengan Pedagang Asongan

Senin, 30 Juni 2025 - 15:24:00 WIB
Sosok Perwira TNI AL Korban Pengeroyokan di Terminal Arjosari, Akrab dengan Pedagang Asongan
Muhammad Fadhol, menantu perwira TNI AL yang menjadi korban pengeroyokan saat ditemui di Jalan Teluk Pelabuhan Ratu Nomor 144 A, Kelurahan Arjosari, Kota Malang, Senin (30/6/2025). (Foto: Avirista Midaada).
Advertisement . Scroll to see content

MALANG, iNews.id - Perwira TNI Angkatan Laut (AL), Letda Abu Yamin menjadi korban pengeroyokan di Terminal Arjosari Malang, Jawa Timur. Letda Abu Yamin bertugas di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) Tanjung Perak, Surabaya.

Dari informasi yang dihimpun, korban memang sudah berdinas lama di sana, bahkan sejak berstatus bintara hingga naik ke perwira. Selama bertugas, korban rutin pulang pergi Surabaya-Malang.

Muhammad Fadholi, menantu korban menyampaikan, mertuanya sejak awal bintara bertugas di Lantamal V Surabaya, meski rumahnya di Kota Malang. Biasanya, kata dia mertuanya pulang pergi sepekan sekali ketika akhir pekan atau hari libur.

"Sejak dulu tugasnya di situ di Lantamal, kalau dulu pernah pulang pergi Surabaya - Malang setiap hari. Tapi sekarang seminggu sekali pulang Sabtu Minggu pulang, rumahnya asli sini Malang," kata Muhammad Fadholi ditemui di rumah korban, Senin (30/6/2025).

Rumahnya yang berjarak tidak ada satu kilometer dan kerap kali melakukan perjalanan dengan bus membuat Abu Yamin mengenal sejumlah orang di Terminal Arjosari Malang. Bahkan, lanjut dia beberapa kali ayah mertuanya itu kerap main dan sekadar nongkrong di Terminal Arjosari Malang.

"Kalau dulu kan berhentinya di patung Ken Dedes, terus dijemput pulang ke rumah. Kalau sekarang kan bus tidak boleh nurunkan penumpang di situ, jadi masuk terminal kemarin ayah itu ketemu sama temannya asongan di situ," katanya.

Saat bertemu dengan teman lamanya yang berjualan di Terminal Arjosari Malang, keluarga juga sempat dikabari korban dan diminta menjemputnya agak malam, meski korban telah tiba dari Surabaya. 

Dia menuturkan, sosok Letda Abu Yamin mengenal banyak orang di Terminal Arjosari Malang. "Waktu itu baru datang di terminal, nunggu jemputan tapi ketemu sama teman lamanya yang asongan di situ, akhirnya ngopi di situ. Sempat bilang juga mau ngopi dulu nanti kalau sudah dikabari lagi," ucapnya.

Saat tengah nongkrong dan ngopi itu diduga ada oknum juru panggil penumpang (jupang) bus yang memintai uang lebih banyak ke kru bus. Dari sana lah korban, sempat mengingatkan ke oknum jupang itu, agar tidak menarik uang lebih banyak ke kru bus. 

Setelah diingatkan, kata dia oknum jupang tersebut langsung pergi dan korban mengira permasalahan sudah selesai.

"Ternyata enggak terima dia, datang ada teman-temannya, ternyata ada yang enggak terima, dikeroyok 15 orang, dikerumunin gitu. Ada temannya yang mau nolong ditendang sama yang ngeroyok itu, ada kru bus juga mau melerai ditendang," tuturnya.

Menurutnya, keluarga sempat curiga karena korban tidak segera mengabari kembali setelahnya. Kemudian ada polisi yang datang ke rumah dan memberi tahu bahwa korban dikeroyok sejumlah orang dan dibawake Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

"Saya itu dikabari malamnya, terus jam sembilan malam itu ngecek ke rumah sakit di IGD. Kondisinya memang sudah siuman, waktu dibawa ambulan itu pingsan, mungkin karena darahnya banyak yang keluar,di IGD tapi sadar, itu saya ajak ngobrol terus, kan handphone (HP) nya itu bunyi terus, banyak yang tanya kondisinya," katanya.

Menurutnya, beberapa terduga pelaku memang dikenal oleh korban dan keluarganya. Bahkan Fadholi menyebut, beberapa kali mendengar nama Takim, yang menjadi mandor atau koordinator jupang di Terminal Arjosari Malang. Namun, beberapa pelaku diduga orang-orang baru yang tidak mengenal korban.

"Cuma dengar namanya, cuma enggak pernah ketemu dan interaksi, pernah tahu, terduga pelaku itu masih keluarga informasinya," kata dia.

Di sisi lain, Polresta Malang Kota sejauh ini belum ada yang bersedia memberikan keterangan resmi terkait insiden pengeroyokan perwira TNI AL itu. Beberapa pejabat utama juga masih bungkam.

Sebelumnya diberitakan, insiden pengeroyokan terjadi di Terminal Arjosari Malang, melibatkan salah satu anggota TNI AL aktif yang diduga dikeroyok oleh sejumlah jupang pada Kamis (26/6/2025) malam. 

Pengeroyokan ini terekam kamera handphone (HP) salah satu saksi di lokasi kejadian. Terlihat korban terluka parah di kepala hingga darahnya berceceran di depan jalur keberangkatan bus Patas jurusan Surabaya. 

Editor: Kurnia Illahi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut