Sosok Prajurit TNI yang Kuasai Lebih dari 1 Bahasa Asing, Belajar Autodidak di Warnet
“Ya, hanya belajar melalui medsos. Seperti Google Translate, Facebook, WhatsApp, Messenger dan jejaring sosial lainnya,” ujar Usik.
Menurut dia, minat Hardius belajar bahasa asing sudah tumbuh sejak duduk di bangku sekolah di Bengkulu. Mulanya, Hardius mempelajari bahasa Inggris lewat buku yang dibelikan bapaknya saat SMP.
Menginjak SMA, kata Usik, Hardius belajar bahasa Jerman dan Prancis bermodalkan sewa warnet untuk mengakses media sosial.
"Dia pun memulai di dunia maya pada salah satu warung internet (warnet) di Bireuen. Kala itu, memang belum ada HP android seperti sekarang, untuk mengakses medsos,” tutur Usik.
Meski berkemampuan luar biasa, Hardius tidak pelit ilmu. Semasa menjabat Babinsa Koramil 08 Gandapura , Bireuen, Aceh dan berpangkat kopral satu (koptu), dia pernah mengajari murid SMK Negeri 1 Gandapura Aceh berbahasa asing.
Sebelum memberikan materi, Hardius memulai kegiatan dengan memotivasi para murid semangat belajar bahasa asing.
“Terima kasih kepada Babinsa Koramil 08 Gandapura, yang telah membagi waktunya untuk mengajarkan bahasa asing kepada siswa-siswi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gandapura,” ujar Wakil Kepala SMK Negeri 1 Gandapura Nuriana dikutip dari laman resmi Kodam Iskandar Muda.
Editor: Rizky Agustian