Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kisah Sunan Drajat, Walisongo yang Gemar Sedekah ke Fakir Miskin dan Orang Sakit
Advertisement . Scroll to see content

Sosok Sunan Kudus, Walisongo yang Tegas dengan Syariat Islam dan Ajaran Toleransi Beragama

Jumat, 06 Juni 2025 - 09:35:00 WIB
Sosok Sunan Kudus, Walisongo yang Tegas dengan Syariat Islam dan Ajaran Toleransi Beragama
Masjid Menara Kudus jadi bukti arsitektur perpaduan Islam dan Hindu peninggalan Sunan Kudus. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

MADURA, iNews.id – Sosok Sunan Kudus atau Ja’far Shadiq bukan hanya dikenang sebagai ulama besar dari barisan Wali Songo, tetapi juga sebagai tokoh dakwah yang unik. Dia sangat tegas dalam menegakkan syariat Islam, namun toleran terhadap keyakinan masyarakat setempat di masa itu, khususnya umat Hindu.

Sunan Kudus wafat sekitar tahun 1550 M. Dia memainkan peran penting dalam sejarah Kesultanan Demak Bintoro, termasuk terlibat dalam pengambilan keputusan besar terhadap tokoh-tokoh yang dianggap menyebarkan ajaran menyimpang.

Dia dikenal sebagai algojo dalam eksekusi mati Syekh Siti Jenar dan Ki Ageng Pengging, dua tokoh yang saat itu dianggap menyesatkan umat. Meski langkahnya tegas, Sunan Kudus bukanlah sosok keras yang kaku. Di balik ketegasan itu, tersimpan kearifan luar biasa yang hingga kini masih diwarisi masyarakat Kudus.

Larang Potong Sapi Wujud Toleransi dan Utang Budi

Salah satu fatwa monumental Sunan Kudus adalah larangan menyembelih sapi, hewan yang disucikan oleh umat Hindu. Fatwa ini tak hanya mencerminkan sikap toleransi tinggi, tapi juga memperlihatkan strategi dakwah yang menghargai kearifan lokal.

Yang menarik, larangan ini tak hanya berdimensi spiritual, tapi juga emosional. Dalam sebuah peristiwa perjalanan dakwahnya, Sunan Kudus dikisahkan pernah tersesat di hutan. Dia berhasil keluar setelah mengikuti suara genta kawanan sapi.

“Oleh karena merasa berhutang budi kepada sapi-sapi itu, Sunan Kudus lalu mewanti-wanti penduduk untuk tidak memakan daging sapi,” demikian tertulis dalam buku Atlas Wali Songo (2016) dikutip Jumat (5/6/2025).

Sejak itu, masyarakat Kudus lebih memilih daging kerbau sebagai alternatif. Hal ini tercermin dalam sajian khas kota tersebut seperti soto Kudus, yang menggunakan daging kerbau, bahkan saat IdulAdha sekalipun.

Dakwah yang Melekat di Budaya: Masjid Menara Kudus Jadi Simbol

Tak hanya soal fatwa, jejak dakwah Sunan Kudus juga tertinggal kuat dalam bidang arsitektur. Masjid Menara Kudus menjadi simbol nyata perpaduan Islam dan Hindu.

Menara masjid itu mirip bangunan candi, dibangun dari batu bata merah dengan ornamen-ornamen khas Majapahit. Konon, menurut cerita rakyat setempat, menara itu dibawa langsung oleh Sunan Kudus dari tanah Arab hanya dengan sehelai sapu tangan.

Cerita lain menyebutkan bahwa lawang (pintu) kembar di masjid Kudus berasal dari peninggalan Majapahit. Kisah-kisah ini memperlihatkan bagaimana masyarakat menghormati karomah sang wali dengan balutan legenda dan budaya lokal.

Sunan Kudus bukan tokoh biasa. Dia putra dari Sunan Ngudung (Raden Usman Haji), seorang imam dan panglima perang Kesultanan Demak. Sementara ibunya, Syarifah atau Nyi Ageng Manyura, merupakan cucu dari Sunan Ampel.

Tak heran jika warisan dakwahnya begitu kuat dan berakar, tidak hanya pada sisi keislaman, tetapi juga dalam aspek sosial dan budaya. Toleransi, kedamaian dan kebersamaan adalah nilai-nilai yang terus dijaga masyarakat Kudus hingga hari ini.

Sunan Kudus meninggalkan warisan penting: bahwa Islam bisa disebarkan dengan pendekatan damai, penuh cinta, dan menghormati budaya lokal. Dia menunjukkan bahwa membangun kerukunan antarumat tak harus dengan kekuatan, tetapi dengan teladan dan ketulusan.

Nilai-nilai ini kini menjadi pelajaran penting, terlebih di tengah zaman yang kerap terpolarisasi. Sunan Kudus membuktikan bahwa tegas tak harus keras dan toleran tak berarti lemah.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut