Struktur Teks Ceramah Beserta Contohnya
JAKARTA, iNews.id - Struktur teks ceramah beserta contohnya yang mudah untuk dipelajari dan dipahami.
Ceramah biasanya dikemukakan oleh pemuka agama, entah itu Ustadz, Pastor, dan lain sebagainya. Padahal, ceramah bukan semata bisa dilakukan atau berkaitan dengan agama saja.
Ceramah adalah kegiatan yang dilakukan antara pembicara dan khalayak umum sebagai pendengar.
Tujuannya untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan. Ceramah bisa dilakukan oleh siapapun, dan biasanya, ada teks pendukung untuk itu. Teks tersebut dikenal dengan istilah teks ceramah.
Teks ceramah adalah teks pendukung berisi informasi tentang beragam topik yang berkaitan dengan tema ceramah yang hendak disampaikan. Pembicara yang membawakan ceramah umumnya adalah orang yang dianggap menguasai bidangnya dengan baik.
Teks ceramah biasanya memiliki pesan yang bertujuan untuk memberikan nasihat, petunjuk, atau petuah secara lisan.
Khalayak yang mendengarkan pun bisa siapa saja. Tetapi umumnya berasal dari kelompok spesifik karena diumumkan di komunitas atau kelompok masyarakat tertentu.
Struktur teks ceramah umumnya berisi tiga bagian, yakni pembuka, isi, dan penutup.
Pendahuluan berisi pengenalan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahas dalam ceramah.
Bagian isi berupa argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini, dikemukakan sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.
Bagian terakhir yakni penutup berisi penegasan kembali atas pertanyaan pertanyaan sebelumnya.
Selamat pagi anak-anakku
Izinkan saya menyampaikan sedikit ceramah di Senin pagi yang cerah ini. Pertama-tama mari kita berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih dikaruniai kesehatan dan bisa berkumpul di lapangan ini tanpa kekurangan.
Ceramah kali ini tentang "remaja". dan dunia". Anak-anak, usia pubertas adalah usia yang sering membuat takut orang tua. Seorang remaja bisa memikirkan hal-hal baru yang dianggap tabu. Rasa ingin tahu itu membuatnya melakukan hal-hal terlarang. Sikap ingin tahu itu akhirnya jatuh ke koridor yang salah. Seperti pencurian dan sebagainya.
Pada fase ini, anak muda mendapati diri mereka dalam fase stres, kebutuhan mereka harus dipenuhi
dan diisi oleh orang tuanya. Kondisi ini menyebabkan ketidakstabilan emosi dan aktivitas yang bisa merugikan orang lain.