Suara PSI Melonjak Tak Wajar, PKB Minta KPU Buka Kotak yang Terindikasi Ada Penggelembungan
JAKARTA, iNews.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda meminta KPU melakukan penghitungan suara ulang Pemilu 2024. KPU harus membuka kotak suara jika terdapat daerah yang terindikasi ada penggelembungan suara.
"Di saat yang sama KPU memberikan ruang bagi penghitungan ulang atau membuka kotak. Jadi KPU tidak boleh tergesa-gesa dan alergi soal opsi untuk buka kotak di daerah yang diindikasikan jelas ada pengelembungan suara," kata Huda kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/3/2024).
Dia juga meminta agar Bawaslu melakukan langkah mitigasi jika terdapat ada indikasi lonjakan suara partai di daerah tertentu. Sebab, tambah Huda, lonjakan suara itu terjadi di lapangan.
"Termasuk diindikasikan ada partai tertentu dapet suara 2 tiba-tiba naik jadi 102. Apakah ada, ada faktanya di lapangan ada terjadi karena itu kita minta Bawaslu untuk mengambil sikap tegas," katanya.
Dia berharap semangat menghargai suara rakyat tetap dijunjung tinggi. Jangan sampai ada manipulasi dan pengalihan suara termasuk PSI.
"Kita hormati suara rakyat caranya apa? Jangan sampai ada manipulasi dan pengalihan suara oleh partai apapun termasuk oleh partai PSI. kita hormati, kira-kira itu semangatnya," katanya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mikhail Gorbachev Dom turut buka suara atas lonjakan raihan suara partainya pada Sirekap KPU dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, tidak hanya PSI yang melonjak.
Dia menyebut raihan suara PKB di Sirekap KPU RI telah mencapai angka 11%, padahal dari hasil quick count hanya mendapat 10 persen.
"PKB kalau di quick count hanya 10 sekian persen, terus sekarang sudah 11%. Jadi sebenarnya enggak cuma PSI dan Gelora, ada PKB juga," ucap Mikhail kepada iNews Media Group, Sabtu (2/3/2024).
Editor: Faieq Hidayat