Survei: Sandiaga Uno Kandidat Capres 2024 Paling Mempesona
JAKARTA, iNews.id - Politika Research and Consulting (PRC) bersama dengan Parameter Politik Indonesia (PPI) merilis survei Key Opinion Leader tentang Profil Capres 2024. Hasilnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dinilai responden sebagai kandidat calon presiden (capres) 2024 paling mempesona atau charming.
Direktur Eksekutif PPI, Adi Prayitno menilai aspek penampilan yang dibagi ke dalam pesona, karisma, dan wibawa juga menjadi aspek penting bagi seorang calon pemimpin. Dan khusus pesona, Sandiaga Uno dianggap sebagai capres paling mempesona atau charming.
“Soal penampilan, ada beberapa aspek, pertama soal pesona, kedua berkarisma dan berwibawa. Suka tidak suka, opinion leader mengenai penampilan dan karisma seorang capres penting. Pada aspek pesona, bagaimana penampilan seorang kandidat, Sandiaga Uno (biasanya) kalau tidak nomor 3 nomor 4, tapi di penampilan, Sandiaga Uno mendapatkan angka sangat tinggi 7,92, relatif unggul dari yang lainnya,” tuturr Adi di Hotel Novotel Cikini, Jakarta, Minggu (6/3/2022).
Adi mengatakan untuk aspek penampilan Sandi paling unggul disusul Ganjar Pranowo 7,76; Anies Baswedan 7,66; Ridwan Kamil 7,63; Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,57; dan Andika Perkasa 7,48. Sementara Erick Thohir 7,25; Prabowo Subianto 6,98; Muhaimin Iskandar 6,96; Airlangga Hartarto 6,46; dan Puan Maharani 6,19.
“Untuk aspek berkarisma dan berwibawa, Ganjar 7,75; Anies 7,55; Andika; dan RK 7,43. Jadi, wibawa, kharisma, dan penampilan jadi aspek penting seorang capres,” kata dosen UIN Jakarta itu.
Namun, Adi menjelaskan, nilai keseluruhan untuk aspek penampilan ini masih menempatkan Ganjar lebih unggul dengan nilai 7,75; disusul Sandiaga 7,65; Anies 7,60; dan RK 7,53.
Dijelaskan sebelumnya, survei ini digelar pada 5 Januari-5 Februari 2022 terhadap 207 tokoh yang diambil secara proporsional dari 34 provinsi yang berasal dari perguruan tinggi, media massa, dunia usaha, ormas keagamaan, institusi budaya, dan LSM (lembaga swadaya masyarakat).
Serta memenuhi syarat tidak terafiliasi parpol, berpendidikan minimal S1, dan memiliki pengaruh dalam pembentukan opini publik. Dengan menggunakan Skala Likert 1-10 sebagai alat ukur penilaian 11 aspek:
1. 1,199=sangat buruk;
2. 2-3,99=buruk;
3. 4-5,99=cukup;
4. 6-7,99=baik;
5. 8-10=sangat baik.
Editor: Rizal Bomantama