Tak Hanya Covid-19, Ancaman Keamanan Juga Jadi Tantangan di Pilkada 2020
JAKARTA, iNews.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 akan digelar Desember mendatang. Polisi menyebut sudah menyiapkan diri untuk mengawal Pilkada agar terhindar dari gangguan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengungkapkan 270 daerah memiliki potensi ancaman kerawanan yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
"Semua wilayah dari 270 daerah yang melaksanakan Pilkada serentak lanjutan 2020, tentunya semua memiliki potensi kerawanan," kata Awi dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2020).
Awi menjelaskan, hal itu setelah dilakukan pemetaan terkait dengan Indeks Potensi Kerawanan (IPK) Pilkada serentak 2020. Pengukuran itu menggunakan dimensi variabel dan indikator segala bentuk potensi ancaman.
"IPK adalah alat untuk mengukur tingkat kerawanan suatu wilayah yang melaksanakan Pilkada baik ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang diukur menggunakan instrumen dalam bentuk dimensi variabel dan indikator," ujar Awi.
IPK itu juga melihat dari kerakteristik masing-masing daerah yang menggelar pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Menurut Awi, hal itu juga menjadi perhatian dari aparat kepolisian dalam melakukan pendeteksian dini segala bentuk ancaman yang terjadi.
"Itu sudah menjadi catatan kepolisian untuk dijadikan pedoman dalam rangka melakukan deteksi dini dan mencegah dini terjadinya gangguan kamtibmas atau terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan yang jadi dasar pengamanan oleh satuan kewilayahan," kata Awi.
Dilakukannya pemetaan IPK itu sendiri, kata Awi, bertujuan untuk menyukseskan perhelatan Pilkada 2020 dengan terciptanya situasi yang aman, damai dan bebas dari penyebaran virus corona.
"Dalam mensukseskan Pilkada serentak 2020 berjalan aman, damai, sejuk, jujur, adil dan tentunya aman dari Covid-19," kata Awi.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq