Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Putin Berkunjung ke India di Tengah Tekanan AS
Advertisement . Scroll to see content

Taliban Kuasai Afghanistan usai Perang 20 Tahun Lawan Invasi AS, Baca Update Terkini di News RCTI+

Selasa, 24 Agustus 2021 - 12:45:00 WIB
Taliban Kuasai Afghanistan usai Perang 20 Tahun Lawan Invasi AS, Baca Update Terkini di News RCTI+
Kelompok milisi Taliban telah menguasai Afghanistan setelah AS menarik mundur pasukannya dari negara itu. Informasi terkini disajikan dalam News RCTI+. (Foto: MNC Media).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Afghanistan kini telah dikuasai kelompok Taliban setelah berhasil menjatuhkan pemerintahan Presiden Ashraf Gani yang didukung Amerika Serikat (AS). Situasi negara itu hingga saat ini masih mencekam. Bagaimana akhir dari krisis di Afghanistan? Apakah Taliban mampu memimpin Afghanistan keluar dari konflik? Ikuti perkembangan di News RCTI+. 

Seperti diketahui, Taliban kini menguasai Afghanistan pascapenarikan pasukan AS dari negara penuh konflik tersebut. Sebelumnya negara adidaya tersebut telah berada di Afghanistan selama 20 tahun. 

Tanpa bantuan pasukan AS, Pemerintahan Afghanistan di bawah Presiden Ashraf Ghani tidak mampu melawan gempuran massif kelompok Taliban. Satu per satu wilayah di Afghanistan jatuh ke tangan kelompok milisi itu. Terakhir, Kabul, yang merupakan jantung pemerintahan Afghanistan juga telah berhasil ditaklukkan dan dikuasai oleh Taliban pada Minggu (15/8/2021) lalu.   

Tidak butuh waktu lama bagi Taliban untuk menguasai Afghanistan pascamundurnya AS dari negara tersebut. Bahkan, ratusan ribu tentara Afghanistan yang diklaim telah dilatih dan dibiayai AS juga tak berkutik melawan pasukan Taliban. 

Perlawanan pasukan pemerintah berhenti setelah Kabul diambil alih. Taliban juga sudah memasuki kompleks kepresidenan. Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah melarikan diri ke Uni Emirat Arab (UEA). Para pejabat lain juga kabur menyelamatkan diri.  

Pada Kamis (19/8/2021), Taliban secara resmi telah mendeklarasikan negara baru untuk Afghanistan yang bernama Imarah Islam Afghanistan atau Islamic Emirate of Afghanistan. Pengumuman ini bertepatan pada hari kemerdekaan Afghanistan yang lepas dari penjajahan Inggris pada 102 tahun lalu.

Dalam pernyataannya, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyatakan segera membentuk pemerintahan baru dan siap bekerja sama dengan komunitas internasional. Mereka juga berkomitmen menjaga hak-hak perempuan di bawah hukum Islam. 

Selama 20 tahun bercokol, Paman Sam telah menghabiskan dana yang sangat besar untuk mendukung pemerintahan Afghanistan dalam melawan Taliban. Brown University memperkirakan total pengeluaran AS selama berada di sana 2,26 triliun dolar AS. Ada data lain, yang menyebut AS sudah mengeluarkan Rp30.000 triliun.

Tak hanya materi, Perang Afghanistan yang berkepanjangan juga telah merenggut nyawa sedikitnya 2.500 personel militer AS dan hampir 4.000 orang lebih kontraktor sipil AS tewas. Selain itu, sekitar 69.000 polisi militer Afghanistan juga telah meregang nyawa, 47.000 warga sipil tewas, ditambah 51.000 pejuang oposisi tewas.
 
Seperti diketahui, tahun 2001, AS dan sekutunya menginvasi Afghanistan yang kala itu diperintah oleh Taliban. Paman Sam menyerang Afghanistan dengan dalih mencari keberadaan Osama Bin Laden, pentolan Al Qaeda, yang dituding sebagai dalang teror serangan 11 September 2001 di AS. Taliban dituduh melindungi Osama. 

Dibantu negara-negara Barat, AS berhasil menggulingkan Taliban. Namun, Taliban terus bertahan di kawasan pedalaman bahkan mendapat dukungan masyarakat. Setelah 20 tahun berlalu, AS tidak berhasil menaklukkan Taliban yang terus melakukan perlawanan terhadap AS maupun pemerintah Afghanistan. Bahkan, Taliban semakin kuat. 

AS pun menyerah. AS kelelahan terlibat perang Afghanistan yang tidak jelas berakhirnya sampai kapan. Akhirnya diadakanlah pertemuan antara AS dan Taliban di Doha, Uni Emirat Arab (UEA) pada Februari 2021 lalu. Salah satu hasil kesepakatannya adalah AS memutuskan untuk menarik pasukannya secara  bertahap hingga deadline terakhir pada 31 Agustus 2021.

Kondisi Afghanistan hingga saat ini masih dipenuhi ketidakpastian. Banyak kekerasan terjadi di sana. Banyak eksodus dilakukan baik oleh rakyat Afghanistan yang takut terhadap Taliban maupun warga asing. 

AS mengirimkan ribuan tentara untuk mengevakuasi warganya dari sana. Begitu juga negara-negara lain. AS membantu warga Afghanistan yang ingin pergi dari negaranya. Sejumlah negara sekutu AS siap menampung para pengungsi dari Afghanistan mulai Perancis hingga Kanada. 

Yang menarik, di saat negara-negara Barat menolak, China, Iran serta Rusia sudah memberikan sinyal kuat untuk menerima kembalinya Taliban memimpin Afghanistan. Bahkan, China melalui sejumlah pejabatnya sudah menyatakan siap bekerja sama dengan Taliban untuk membangun Afghanistan.

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia telah berhasil mengevakuasi WNI keluar dari Afghanistan. Sebanyak 26 WNI telah tiba di Tanah Air pada Sabtu (21/8/2021) dini hari. Selanjutnya mereka menjalani protokol Kesehatan sesuai aturan ketibaan dari luar negeri. Indonesia telah memindahkan sementara operasional KBRI di Kabul ke Islamabad, Pakistan. Indonesia belum mengambil sikap resmi terkait kemenangan Taliban tersebut.

Mengingat masih banyaknya pro kontra terkait kembalinya Taliban menguasai Afghanistan, krisis di sana diperkirakan masih akan berlangsung lama. Bagaimana nasib Afghanistan ke depan di bawah Taliban? Akankah negara tersebut akan selalu dilanda konflik pasca penarikan Pasukan AS dari sana? Simak perkembangan-perkembangan menarik situasi terbaru di Afghanistan di News RCTI+.

Sebagai news aggregator, RCTI+ selalu menyajikan berita-berita internasional terkini dan juga lengkap. Didukung oleh lebih dari 83 publisher, menjadikan News RCTI+ kini tampil  sebagai news aggregator yang paling banyak memberitakan informasi-informasi menarik dari seluruh dunia. 

‘’News RCTI+ selalu menyajikan berita-berita terkini dan faktual dari seluruh penjuru dunia. Berita-berita internasional sangat digemari masyarakat,’’ kata Co-Managing Director RCTI+, Valencia Tanoesoedibjo

Sebanyak 83 publisher tersebut menyuplai berita 7.500 hingga 9.000 setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal, yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis. 

News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.

Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ diantaranya : Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, rm.id, Infobanknews.com, dan Inilah.com. Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, Pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com, todaykpop.com, Indosport, Skor.id, dan masih banyak lagi. 

Tak hanya publisher yang home base-nya di Jakarta, News RCTI+ juga menggandeng banyak publisher berpengaruh yang markasnya di daerah. Sebut saja Radarjogja.com, Bantenhits.com, Ayosemarang.com, Ayobogor.com, Suarantb.com, Lombokpost.com, Suarasurabaya.net, Sumselupdate.com, Bukamatanews.id, Mandalapos.co.id dan masih banyak yang lain.  

News menjadi satu bagian penting dari lima pilar yang ada di RCTI+. Selain news, empat pilar lainnya adalah video, audio, home of talent (HOT), dan games. Sehingga jika sudah cukup dengan informasi berita di News RCTI+, para pembaca juga bisa langsung melanjutkan petualangannya dengan menonton original series dan original movies.

Selain itu, mendengarkan radio, bermain games hingga menonton bakat-bakat para seniman di home of talent (HOT). Banyak hiburan dan juga pengetahuan penting dan mengasyikkan tersaji sangat lengkap di RCTI+.  

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut