Telusuri Kasus Suap yang Diduga Libatkan Nurhadi, KPK Periksa 4 Saksi
JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini mengagendakan pemeriksaan terhadap eks Direktur PT Delta Beton Indonesia Roy Tanuwidjaja. Roy rencananya akan diperiksa terkait kasus suap dan grarifikasi perkara di Mahkamah Agung (MA) Tahun 2011-2016.
Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, Roy menjadi saksi untuk tersangka mantan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto (HSO).
"Yang bersangkutan diperiksa untuk tersangka HSO," kata Ali di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Selain Roy, lembaga antirasuah memanggil empat saksi lain dalam penyidikan perkara dan tersangka yang sama. Para saksi tersebut antara lain, Mohammad Suli, Mahendra Dito, Bona Bakti Nasution, serta Dita Yusuf Pambudi.
Dalam jadwal pemeriksaan KPK, saksi atas nama Mohammad Suli dan Mahendra Dito diperiksa dalam kapasitasnya sebagai wiraswasta. Sementara itu, Bona Bakti Nasuion merupakan manajer salah satu hotel di Jakarta dengan nama Hotel Sunbreeze. Lalu, Dita Yusuf merupakan karyawan dari hotel tersebut.
Dalam perkara ini, Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dan gratifikasi senilai Rp46 miliar terkait pengurusan sejumlah perkara di MA.
Nurhadi dan menantunya disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b subsidair Pasal 5 ayat (2) lebih subsider Pasal 11 dan/atau Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto. Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
Sementara, Hiendra Soenhoto selaku Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap. Hingga kini keberadaan Hiendra masih belum diketahui alias buron.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq