Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polemik Ijazah Jokowi, Bonatua Silalahi Laporkan ANRI hingga KPU ke Ombudsman
Advertisement . Scroll to see content

Terlalu Banyak Bocoran Soal di Debat Capres, JK: Jadi Kayak Bimbel

Jumat, 18 Januari 2019 - 13:48:00 WIB
Terlalu Banyak Bocoran Soal di Debat Capres, JK: Jadi Kayak Bimbel
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyarankan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak terlalu banyak memberikan bocoran soal kepada tim sukses masing-masing pasangan capres-cawapres di sisa pelaksanaan empat putaran debat kandidat ke depan.

“Jangan terlalu banyak bocoran soal. Bolehlah arahnya apa, tapi jangan terlalu (banyak bocoran) supaya lebih memberikan impact leadership,” kata JK usai menyaksikan nonton bareng debat capres-cawapres di kediaman dinasnya di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (17/1/2019) malam.

JK berpendapat, seharusnya dalam debat tidak perlu diberikan bocoran pertanyaan atau kisi-kisi. Dengan begitu, pada saat debat berlangsung, kemampuan capres dan cawapres dalam menjawab atau menanggapi pertanyaan secara spontan dapat terlihat.

Selain itu, kata dia, untuk menunjukkan kemampuan memimpin dari masing-masing pasangan calon, para peserta debat pilpres harus lebih banyak berdiskusi.


“Ya sebaiknya jangan terlalu banyak (bocoran soal), pemimpin itu harus mengambil sikap pada waktu debat. Kadang-kadang tidak perlu persiapan. Diskusi ini harus mencerminkan itu. Kalau terjadi begini harus bagaimana,” ucap JK.

Sejak awal, mantan ketua umum Partai Golkar itu dengan tegas menolak kebijakan KPU yang memberitahukan bocoran soal debat kepada masing-masing tim sukses pasangan capres-cawapres. Menurut JK, pemberian kisi-kisi menjadikan debat pilpres tak ubahnya bimbingan belajar (bimbel) bagi pelajar yang akan mengikuti ujian.

Padahal, kata dia, seharusnya debat menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk menilai kompetensi para capres-cawapres untuk dapat dipilih pada Pilpres 2019. “Ya soal yang dikasih 20, yang akan dipilih lima. Jadi kayak bimbingan belajarlah gitu,” ujarnya.

Debat perdana capres-cawapres, sebagai bagian dari kampanye Pilpres 2019, telah berlangsung tadi malam. Debat tersebut mengusung topik tentang hukum, hak asasi manusia (HAM), korupsi, dan terorisme. Selanjutnya, masih terdapat empat putaran debat lagi yang akan diselenggarakan KPU. Perinciannya, satu kali debat pasangan calon, dua kali debat antarcalon presiden, dan satu kali debat antarcalon wakil presiden.

Capres petahana Joko Widodo dan pasangannya Ma'ruf Amin (kiri) saat debat perdana dengan capres Prabowo Subianto dan pasangannya Sandiaga Salahuddin Uno (kanan). (Foto: EPA-EFE, REUTERS)

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut