Terungkap, Salah Satu Korban Tabrak Lari di Nagreg Masih Hidup saat Dibuang ke Sungai Serayu
Sedangkan, hal itu bertentangan dengan kesaksian warga yang menyatakan Handi sebenarnya masih hidup saat diangkut dari kolong mobil. Laki-laki 18 tahun itu masih bernapas dan meringis kesakitan.
Namun, untuk Salsabila sesaat setelah kecelakaan langsung menghembuskan napas terakhir. Hal itu dibuktikan ketika nadi gadis belasan tahun ini tak berdenyut saat dikrosecek.
"Salsabila telah meninggal dunia karena sempat memegang perut, tangan dan cek urat nadi tidak bergerak, pernapasan dari mulut tidak ada dengan kepala luka pada bagian samping dah belakang. Saksi melihat saudara Handi Saputra dalam keadaan hidup karena masih bernapas," tuturnya.
Setelah Andreas tenang, Priyanto kembali meminta mantan bawahannya itu mengemudikan mobil. Yang bersangkutan menyopiri hingga tiba di aliran Sungai Serayu, Jawa Tengah lokasi kedua korban dibuang.
Akibat dibuang ke aliran Sungai Serayu tersebut Handi meninggal dunia. Kondisi Handi yang dinyatakan hidup saat dibuang ke sungai diperkuat bukti medis berupa hasil autopsi tim dokter forensik pada laporan Visum et Repertum.
"Pemeriksaan terhadap jenazah Handi Saputra ditemukan fakta-fakta sebagai berikut. Pada bagian tenggorokan ditemukan pasir halus menempel di dinding rongga tenggorokan," katanya.
Editor: Rizal Bomantama