Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kasus Covid-19 Hari Ini Bertambah 179, Meninggal 4 Orang
Advertisement . Scroll to see content

Tes Spesimen Covid-19 di DKI Jakarta Tertinggi, 18.000 per 1 Juta Penduduk

Sabtu, 20 Juni 2020 - 13:52:00 WIB
Tes Spesimen Covid-19 di DKI Jakarta Tertinggi, 18.000 per 1 Juta Penduduk
Achmad Yurianto (Dok Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengumuman jumlah pasien konfirmasi positif virus corona (Covid-19), pasien sembuh, dan pasien meninggal yang disampaikan setiap sore hari oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto adalah hasil dari pemeriksaan antigen. Pemeriksaan antigen merupakan standar pemeriksaan yang disepakati oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO.

Hal itu disampaikan Yurianto dalam diskusi bertajuk "Jumlah Testing Indonesia Per Satu Juta Penduduk yang disiarkan langsung oleh BNPB, Sabtu (20/6/2020). Pemeriksaan Antigen, dijelaskan oleh Yuri, adalah pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM). 

"Standar yang disepakati oleh WHO adalah harus pemeriksaan antigen. Antigen itu berarti ada dua, satu dengan Real Time PCR dan TCM," kata Yuri.

Sementara itu, Yuri mengatakan, untuk metode rapid test, pihaknya tidak memasukkan hal tersebut ke dalam pelaporan pasien Covid-19. Hal itu dikarenakan, tujuan utama dari rapid test adalah penyaringan awal.

"Rapid test itu kan hanya jadi bahan buat screening. Itu tidak masuk ke pelaporan kita ya," ucapnya.

Dia mengatakan, DKI Jakarta menjadi daerah tertinggi untuk kategori warganya yang menjalani pemeriksaan virus corona (Covid-19). Yuri menuturkan, jumlah spesimen yang diperiksa untuk daerah DKI Jakarta hampir mencapai 18.000 per satu juta penduduk.

"Yang tertinggi itu DKI Jakarta. Di DKI itu sudah menyentuh hampir 18 ribu per satu juta penduduk. Jika dibanding Jepang yang pemeriksaannya dua ribuan dan Thailand enam ribuan kita memang tinggi," katanya.

Selain membandingkan dengan Jepang dan Thailand, Yuri juga melihat dari data pemeriksaan negara Kora Selatan. Korea Selatan, sebut Yuri, pemeriksaannya per hari mencapai 22 ribu orang.

"Kalau kita lihat angka ini tak terlalu ketinggalan, tapi sekali lagi tes ini bukan banyak-banyakan. Ini bukan olimpiade perebutan mendali," katanya.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut