Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo bakal Berikan 10 Persen Saham Freeport Indonesia untuk Masyarakat Papua
Advertisement . Scroll to see content

TGPF Penembakan Intan Jaya Total Periksa 42 Saksi

Sabtu, 17 Oktober 2020 - 20:51:00 WIB
TGPF Penembakan Intan Jaya Total Periksa 42 Saksi
Ketua Harian Kompolnas yang juga Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF Intan Jaya Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto. (Foto: dok. Okezone).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) telah memeriksa total 42 saksi terkait kasus penembakan di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Ke-42 saksi tersebut berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari istri Pendeta Yeremia Zanambani hingga personel TNI.

Ketua TGPF Intan Jaya Benny Mamoto menuturkan, jumlah saksi tersebut merupakan rekapitulasi hingga Jumat, 16 Oktober 2020 malam. Dia memastikan semua pihak yang diduga kuat memiliki informasi terkait penembakan telah selesai diperiksa.

"Setelah kami tim semua berkumpul dan melaporkan, tentang siapa saja yang diwawancara sudah ada 40 saksi, ditambah dari tim Pak Sugeng, perorangan dua. Itu terdiri dari istri korban, keluarga, orang-orang di Hitadipa yang menolong dan membawa korban sampai pemakaman, itu semua sudah kami periksa," katanya dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/10/2020).

Benny mengungkapkan, saksi dari unsur TNI yang dimintakan keterangan mencapai 16 orang. Meski memiliki keterbatasan waktu, dia mengaku TGPF dapat memaksimalkan waktu yang ada dengan mendapatkan informasi yang memuaskan.

"Kemudian kami di Sugapa perlu bertemu dengan penyidik, Dirkrimum dan juga beberapa saksi yang ada di Hitadipa, tapi saat itu dia tinggal di Sugapa. Dari sisi jumlah dengan waktu yang singkat, kami merasa sudah maksimal," ujarnya.


Saat ini TGPF telah menyelesaikan tugasnya di Kabupaten Intan Jaya, Papua. Mereka rampung mencari informasi dan fakta terkait serangkaian penembakan yang terjadi setelah lima hari berada di Papua.

Benny menuturkan, pengumpulan fakta dan informasi dikerjakan di tengah kondisi yang tidak biasa. Seperti diketahui TGPF sempat diadang KKB di Hitadipa hingga salah satu anggota, Bambang Purwoko tertembak.

"Sampai hari ini kami sudah menyelesaikan target secara maksimal, dalam kondisi seperti ini, artinya tidak dalam kondisi normal," katanya dalam keterangan video, Senin (12/10/2020).

Dia menjelaskan pencarian informasi tetap menemui target meski menggunakan metode beberapa saksi diminta hadir menemui mereka tanpa TGPF datang lokasi. Menurutnya, anggota TGPF tidak menyambangi secara langsung para saksi karena alasan keamanan.

Editor: Djibril Muhammad

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut