TKN Ungkap Kekuatan Jokowi Kala Debat Kedua dengan Prabowo

JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan pasangan calon dengan nomor urut 01 itu siap lahir dan batin menghadapi debat kedua pilpres 2019.

"Tim Kampanye Paslon 01 memastikan bahwa Pak Jokowi siap lahir dan batin. Kekuatan doa dan kerja, kerja dan doa bersama KH. Ma'ruf Amin semakin menegaskan, bahwa apa pun tema debatnya, politik itu persoalan hati," kata Hasto melalui pesan singkat, Minggu (17/2/2019).

Baca Juga

Rusia Sengaja Biarkan Kapal Mata-mata NATO Pantau Uji Coba Rudal Nuklir

Hasto mengatakan, keduanya telah mempersiapkan visi misi membangaun bangsa terkait debat yang bertemakan energi, sumber daya alam, lingkungan hidup, pangan, dan infrastruktur. Dia meyakini visi-misi keduanya mampu melahirkan program yang baik untuk pembangunan Indonesia.

Jokowi, kata Hasto, memiliki karakter pemimpin ideal dengan segudang gagasan yang sangat strategis dalam pembangunan Indonesia di bidang energi, sumber daya alam, lingkungan hidup, pangan, dan infrastruktur.

Baca Juga

Ketika WNI di New York Rayakan Hari Presiden Jokowi

"Pemimpin berkatakter baik dimulai dari pemikiran yang positif, tindakan positif dan dengan demikian memiliki kebiasaan yang baik sebagai syarat dijalankan strategi kebijakan pemerintah, yang pada dasarnya adalah strategi kebudayaan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa," ujarnya.

Sekjen PDI Perjuangan ini menambahkan, rekam jejak baik yang dimiliki Jokowi menjadi energi capres petahana itu menjalani debat kedua. "Pak Jokowi semuanya baik dan tidak punya rekam jejak buruk di masa lalu. Hal-hal baik inilah yang menjadi energi positif bagi debat Pak Jokowi nanti malam," kata Hasto.

Baca Juga

TKN Sebut Jokowi Santai Lawan Prabowo di Debat Kedua

Hasto mengatakan rekam jejak baik itu menjadi modal dasar terpenting dalam debat. Sementara materi debat, menurutnya, hanya merupakan konsentrasi kebijakan.

"Karakter pemimpin inilah yang menjadi basis kultural keberhasilan seorang pemimpin. Karena, yang dilihat dari pemimpin itu karakternya," ujar Hasto.