TKN Yakin Undecided Voter Akan Pilih Jokowi-Ma'ruf Amin
JAKARTA, iNews.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin yakin warga yang belum menentukan pilihan (undecided voter) dan pemilih mengambang (swing voter) akan memilih pasangan calon (paslon) nomor urut 01.
Hasil survei litbang Kompas menempatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin di angka kurang dari 50 persen dan Prabowo-Sandi di angka 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen responden lainnya menyatakan rahasia. Dari hasil survei Litbang Kompas, terjadi penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 3,4 persen dan kenaikan elektabilitas Prabowo-Sandi sebesar 4,7 persen.
Survei litbang Kompas dinilai memiliki kemiripan dengan survei yang dilakukan Polmark, di mana angka undecided voter terbilang tinggi. Polmark merupakan lembaga survei milik Eep Saifullah Fatah.
"Di riset-riset yang undecided voternya kecil itu Jokowi selalu perolehannya di atas 50 persen, bahkan sampai ada yang 58 persen. Itu ada ada di delapan atau tujuh lembaga survei. Tapi di dua riset, risetnya Eep dan Kompas itu Jokowi di sekitar 50-an aja. Ternyata undecided voters-nya tinggi," ujar Eva di Jakarta, Sabtu (23/3/2019).
Menurutnya, perolehan elektabilitas yang berada di kisaran 50 persen disebabkan perilaku undecided voter. Jika undecided voternya terbuka, elektabilitas Jokowi naik, jika undecided voters menyatakan rahasia elektabilitas Jokowi rendah.
"Ini indikasinya gampang, ternyata undecided voter kecenderungannya pro ke Jokowi. Jadi saya enggak khawatir nanti ketika pencoblosan itu Pak Jokowi perolehannya akan 58 persen," ucapnya.
Dia optimistis pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan mendapatkan 60 persen suara. Namun, diakuinya perilaku undecided voter sangat menentukan elektabilitas. "Jadi bukan kerena mesin (partai)," katanya.
Partai koalisi, kata dia sudah berjuang maksimal. Termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Semua ngegas karena kita semua ingin memanfaatkan coattail effect. Kita ingin menang tebal. Jadi mesin sangat full bekerja dan pada kecepatan tinggi," ucapnya.
Pengamat politik dari The Habibie Center, Bawono Kumoro menilai tipisnya jarak elektabilitas antara paslon 01 dan 02 di survei litbang Survei cukup mengejutkan. Sebab survei-survei dirilis oleh lembaga survei selama ini menunjukkan jarak elektabilitas di angka 20 persen.
Dia berharap kedua pasangan tidak reaktif. Kubu 01 tidak panik dan kubu 02 tidak puas dengan hasl survei itu. "Catatan bagi kubu 01 di kurang satu bulan menjelang pencoblosan, ini tidak perlu lagi memainkan isu baru untuk mendulang suara karena tingkat kemantapan pemilih mereka saat ini sudah sangat tinggi di atas 70 persen," katanya.
Editor: Kurnia Illahi