TNI Dukung Pembentukan Tim Pencari Fakta Demo Ricuh
JAKARTA, iNews.id - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendukung enam Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) yang berencana membentuk tim independen pencari fakta demo ricuh.
"Setiap inisiatif untuk mengungkap fakta yang berorientasi pada kebenaran, transparansi, serta kepentingan bangsa tentu kita akan dukung sepanjang dilaksanakan sesuai koridor hukum," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI (Marinir) Freddy Ardianzah saat dihubungi, Minggu (14/9/2025).
Freddy mengatakan bahwa pihaknya menghormati niat baik pembentukan tim independen pencari fakta tersebut. Apabila dalam proses pencarian fakta, tim tersebut membutuhkan keterangan prajurit TNI, pihaknya akan mendukung sesuai prosedur dan tata cara yang berlaku.
"Prinsipnya, TNI terbuka dan siap bekerja sama dalam rangka mendukung penegakan hukum dan perlindungan HAM di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Freddy mengatakan bahwa belum adanya koordinasi lebih lanjut antara tim pencari fakta dengan TNI.
Sekadar informasi, sebanyak 6 Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia (LNHAM) membentuk tim independen pencari fakta demo ricuh pada akhir Agustus 2025. Aksi demonstrasi berujung kerusuhan terjadi di Jakarta dan beberapa wilayah hingga menyebabkan korban jiwa.
Enam LNHAM, yakni Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), serta Komisi Nasional Disabilitas (KND).
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan, pembentukan tim independen guna menindaklanjuti komitmen dan keseriusan 6 LNHAM terkait peristiwa demonstrasi berujung kericuhan.
"Maka kami dari enam lembaga memutuskan secara bersama-sama melakukan pembentukan tim independen lembaga nasional HAM untuk pencarian fakta terkait peristiwa unjuk rasa dan kerusuhan Agustus-September 2025," ujar Anis yang dilihat dari akun YouTube Humas Komnas HAM RI, Jumat (12/9/2025).
Editor: Puti Aini Yasmin