Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penyebab Gempa M7,6 dan Tsunami di Talaud Sulut, Akibat Aktivitas di Zona Megathrust
Advertisement . Scroll to see content

Tsunami Terdeteksi di Sangihe, Morotai dan Halmahera Barat usai Gempa M7,6

Jumat, 10 Oktober 2025 - 11:59:00 WIB
Tsunami Terdeteksi di Sangihe, Morotai dan Halmahera Barat usai Gempa M7,6
BMKG mencatat tsunami setinggi 16 cm di Sangihe usai gempa M7,6 mengguncang Laut Filipina. (Foto: BMKG)
Advertisement . Scroll to see content

MANADO, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya gelombang tsunami setinggi 16 sentimeter (cm) yang terdeteksi di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara usai gempa kuat berkekuatan Magnitudo 7,6 yang mengguncang wilayah Laut Filipina, Jumat (10/10/2025) pukul 08.43 WIB. Selain di Sangihe, tsunami minor juga terpantau di Morotai setinggi 10 cm dan di Halmahera Barat setinggi 5 cm.

“Pemutakhiran, tsunami akibat gempa Mag:7.6 SR telah terdeteksi di Sangihe (09:29 WIB) 0.16 m, Morotai (09:46 WIB) 0.1 m, Halmahera Barat (09:42 WIB) 0.05 m,” tulis @infoBMKG dikutip Jumat (10/10/2025).

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono menjelaskan, gempa tersebut terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng megathrust di bawah Palung Filipina (Philippine Trench).

“Gempa ini dipicu aktivitas subduksi lempeng megathrust, di mana Lempeng Laut Filipina menunjam ke bawah Lempeng Eurasia tepat di Palung Filipina,” ujar Daryono.

Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang umum terjadi di kawasan pertemuan lempeng aktif.

BMKG mencatat pusat gempa berada di koordinat 7,23° Lintang Utara dan 126,83° Bujur Timur, atau sekitar 275 kilometer barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 58 kilometer.

“Gempa ini termasuk kategori gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng di bawah Laut Filipina,” kata Daryono.

Hingga saat ini, BMKG belum menerima laporan adanya kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa besar tersebut. Pemantauan aktivitas seismik dan gelombang laut terus dilakukan oleh BMKG secara real-time. BMKG juga meminta masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah daerah, namun tidak panik.

Editor: Donald Karouw

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut