Ubedilah Badrun Nilai Kasus Delpedro Cs Tak Ada Hubungannya dengan Demo Ricuh
JAKARTA, iNews.id - Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menilai ajakan demonstrasi yang dilakukan Delpedro Marhaen cs melalui media sosial tidak ada hubungannya dengan kerusuhan. Diketahui, Delpedro, Muzzafar Salim, Syahdan Husein, Khariq Anhar ditangkap polisi karena diduga melakukan penghasutan yang menyebabkan demo ricuh akhir Agustus.
“Saya meyakini tidak ada hubungan antara narasi ajakan demonstrasi Delpedro dan kawan-kawan, itu dengan kemudian kerusuhan, itu tidak ada,” ujar Ubed dalam program Rakyat Bersuara di iNews TV pada, Rabu (5/11/2024).
Ubed menambahkan, kerusuhan yang terjadi akhir Agustus lalu itu dipicu oleh meninggalnya seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan karena dilindas kendaraan taktis Brimob.
“Andai peristiwa Affan Kurniawan yang dilindas oleh kendaraan taktis yang menurut saya sangat tragis itu, saya meyakini tidak akan ada kerusuhan bahkan penjarahan ke rumah-rumah itu. Tidak akan ada,” tuturnya.
“Proses peristiwa tragis itu yang menjadi faktor yang menyebabkan kerusuhan. Argumen teoritiknya adalah argumen tentang amuk masa sebetulnya. Situasi amuk masa itu dalam banyak riset menunjukkan bahwa situasi ketika orang berkerumun, lalu ada pemicu yang menghipnotis perasaan mereka, yang terjadi adalah irasionalitas. Kerumunan itu adalah entitas yang irasional. Ketika ada pemicu yang menghentakkan jiwa dan pikirannya, dia akan meledak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ubed menjelaskan, demonstrasi merupakan partisipasi publik yang dijamin oleh konstitusi. Maka bisa menjadi aneh jika orang yang mengajak demonstrasi dianggap sebagai provokasi.
“Jadi sebetulnya aneh kalau kemudian orang mengajak demonstrasi dianggap sebagai provokasi. Itu kesalahan nalar sebetulnya,” katanya.
Editor: Aditya Pratama