UGM Respons Pernyataan Eks Rektor Sofian Effendi soal Jokowi Tak Pernah Lulus
JAKARTA, iNews.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) merespons pernyataan mantan rektornya, Sofian Effendi, yang menyebut Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak lulus Fakultas Kehutanan. UGM menegaskan, pernyataan tersebut bertentangan dengan bukti-bukti yang dimiliki UGM.
UGM menegaskan, Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan pada 1985. Ijazah Jokowi juga asli.
UGM menyatakan sudah pernah membeberkan bukti-bukti yang menguatkan kelulusan dan ijazah Jokowi tersebut.
"Yang bersangkutan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan lulus pada tanggal 5 November 1985," kata Sekretaris Universitas Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (18/7/2025).
Andi menyayangkan pihak-pihak yang telah menggiring Sofian untuk menyampaikan opini yang keliru dan tidak berdasar.
"Pernyataan tersebut akan berdampak hukum dan menjadi risiko bagi Bapak Sofian Effendi secara pribadi," ujar Andi.
UGM menegaskan, tidak terlibat konflik kepentingan antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dengan Jokowi. UGM sebagai institusi publik yang melaksanakan sistem pendidikan tinggi di Indonesia terikat dengan peraturan perundang-undangan mengenai perlindungan data pribadi dan keterbukaan informasi Publik.
"Oleh sebab itu, UGM hanya bersedia menunjukkan data yang bersifat publik sedangkan data yang bersifat pribadi hanya akan diberikan jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum," kata Andi.
Sebelumnya, Sofian Effendi tiba-tiba menarik seluruh pernyataannya terkait Jokowi yang disampaikan dalam video di YouTube. Dia juga meminta agar video wawancaranya dihapus.
Video yang sempat memicu kehebohan itu berjudul “Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof. Sofian Effendy Rektor 2002-2007! Ijazah Jokowi & Kampus UGM!” dan ditayangkan di kanal Langkah Update pada 16 Juli 2025. Dalam video tersebut, Sofian menyebut Jokowi tidak pernah lulus dari Fakultas Kehutanan karena memiliki IPK di bawah 2.
Pernyataan Sofian Effendy tersebut memicu reaksi luas dari publik dan media sosial. Namun, sehari setelahnya, beredar luas surat pernyataan Sofian yang intinya mencabut semua yang dia sampaikan terkait Jokowi, Kamis (17/7/2025).
Dalam surat berjudul "Pernyataan Sofian Effendi" itu, dia mengatakan keterangan Rektor UGM saat ini, Prof. Dr. Ova Emilia, tertanggal 11 Oktober 2022, telah sesuai dengan seluruh bukti yang tersedia di UGM.
"Terkait dengan informasi yang tersebar dari live streaming di kanal YouTube Langkah Update dengan Judul "Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof Sofian Effendy Rektor 2002-2007! Ijazah Jokowi & Kampus UGM!" pada tanggal 16 Juli 2025 tentang ijazah atas nama Bapak Joko Widodo, saya menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas," tulis Sofian.
Sofian selanjutnya menyampaikan, menarik semua pernyataannya dalam video tersebut. Dia memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran. Sofian juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang disebut dalam wawancara tersebut.
"Saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada semua pihak yang saya sebutkan pada wawancara tersebut," tulis Sofian.
Rektor UGM periode 2002-2007 itu berharap agar polemik soal ijazah Jokowi dapat dihentikan dan tidak lagi menjadi perdebatan di tengah masyarakat. Pernyataan itu ditandatangani langsung olehnya dari Yogyakarta.
"Demikian pernyataan saya dan saya sangat berharap agar wacana tentang ijazah tersebut dapat diakhiri. Terima kasih," tulis Sofian Effendi.
Editor: Reza Fajri