Ujian Bulan Pertama Airlangga sebagai Ketua Umum Golkar
JAKARTA, iNews.id - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar sudah mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum partai menggantikan Setya Novanto. Kepemimpinan Airlangga sangat menentukan nasib partai karena segera menghadapi tahun politik.
Politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyebut ada sejumlah ujian Airlangga untuk satu bulan ke depan setelah dirinya dikukuhkan sebagai ketua umum partai. Menurutnya, sejauh mana Airlangga memiliki kemauan keras, konsistensi, dan dukungan kuat dari semua stake holder untuk mampu menyusun kepengurusan berwajah baru dan kontras dengan yang lama.
"Mandat penuh yang diberikan oleh munaslub kepada Airlangga merupakan modal kekuatan yang cukup untuk melakukan perubahan dan pembaharuan," ujar Doli, Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Dia mengingatkan, figur bermasalah atau berpotensi masalah hukum, figur pro isu korupsi, figur antiperubahan, dan figur kontroversial penghambat perubahan partai harus diganti dengan figur baru yang bersih. Selain itu, isu generasi millennial dan zaman now harus diikutkan menjadi variabel dalam mengisi etalase kepengurusan.
"Figur kepemimpinan Airlangga sebagai ketua umum, saya memberikan apresiasi yang tinggi atas keberaniannya memilih diksi Golkar Bersih dalam slogan kampanyenya dan tema munaslub di mana Airlangga sebagai penanggung jawabnya," ucapnya.
Dia menuturkan, ujian berikutnya yaitu siapa sosok yang ditempatkan Golkar menjadi Ketua DPR menggantikan Setya Novanto. Dia menilai, figur yang ditempatkan harus figur yang dikenal bersih, tidak berpotensi masalah hukum.
"Kembali soal diksi Golkar Bersih, sejauh ini saya punya keyakinan Golkar akan mampu mewujudkannya. Tentu kita semua akan mengujinya dengan kebijakan, sikap, program, agenda-agenda Golkar ke depan," katanya.
Dia menambahkan, ujian tidak kalah pentingnya yaitu saat Golkar mengahadapi tahap akhir penetapan calon kepala daerah awal Januari. Dia mengatakan, Golkar bersama partai politik lain akan masuk pada tahap finalisasi penentuan calon yang diusung.
"Kita berharap tidak ada lagi isu kontroversial tentang adanya mahar politik atau surat penetapan yang bernilai tinggi dari calon-calon yang diusung," ujarnya.
Editor: Kurnia Illahi