Umrah Dibuka 4 Oktober 2020, Begini Kata Komisi VIII DPR
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Arab Saudi kembali membuka umrah secara bertahap mulai 4 Oktober 2020. Pada pembukaan pertama itu, jemaah dibatasi hanya 6.000 orang perhari atau 30 persen dari jumlah normal.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily menyambut baik kabar tersebut. Namun, dia meminta semua pihak menunggu Pemerintah Arab Saudi mengeluarkan aturan teknis dan implementasinya di Mekkah dan Madinah.
Aturan teknis umrah, politikus Partai Golkar ini menilai sangat penting di tengah pandemi virus corona (Covid-19). "Bagaimanapun dalam pelaksanaannya membutuhkan pengaturan yang ketat dengan tetap memperhatikan protokol Covid-19," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Ace memaparkan, perlu kembali menghitung biaya yang dibutuhkan untuk umrah terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Misalnya, biaya transportasi udara, akomodasi, konsumsi dan biaya lainnya selama di Arab Saudi.
Untuk itu, Ace meminta seluruh calon jemaah dari Indonesia juga menyesuaikan umrah dengan protokol kesehatan Covid-19. "Calon jemaah umrah dari Indonesia saya kira harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19. Mengingat di dalam negeri sendiri persebaran Covid-19 masih belum menunjukan tanda-tanda menurun," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arab Saudi dalam pernyataannya Selasa, 22 September 2020 menyebutkan pelaksanan rangkaian ibadah umrah dan kunjungan ke dua masjid suci akan dibagi ke dalam tiga tahap.
Tahap pertama yang dimulai pada 4 Oktober 2020, pemerintah Saudi memberi kesempatan pada warga negara dan ekspatriat dengan kuota 30 persen dari jumlah normal atau 6.000 jemaah per hari.
Tahap kedua, warga negara dan ekspatriat di dalam negeri akan diizinkan melakukan kunjungan ke Masjid Nabawi di Madinah serta salat di Masjidil Haram mulai 18 Oktober 2020 dengan batas kuota 75 persen dari pelaksanaan umrah normal.
Sedangkan jemaah dari luar negeri akan diizinkan melakukan umrah mulai 1 November mendatang dengan kuota jemaah 20.000 sampai 60.000 per hari dan akan terus berlajut sampai berakhirnya pandemi Covid-19.
Editor: Djibril Muhammad