Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Capres Moderat Masoud Pezeshkian Menangkan Pilpres Iran
Advertisement . Scroll to see content

Undang 50 Ulama Dunia, Indonesia Akan Perkenalkan Umat Jalan Tengah

Kamis, 05 April 2018 - 20:59:00 WIB
Undang 50 Ulama Dunia, Indonesia Akan Perkenalkan Umat Jalan Tengah
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin. (Foto: iNews.id/ Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Lebih 50 tokoh ulama dan cendikiawan muslim dari berbagai dunia diundang untuk menghadiri Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Islam Wasatiyah (moderat), di Bogor, Jawa Barat, 1 Mei 2018 mendatang. Dari Tanah Air juga akan diundang sebanyak 50 ulama dan cendikiawan dalam acara tersebut.

Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin menyatakan, Indonesia akan memperkenalkan Islam moderat berdasarkan prinsip rahmatan lilalamin ke dunia. KTT ini akan digelar pada tanggal 1-3 Mei 2018. Pertemuan itu akan membahas konsep dan implementasi sejarah peradaban Islam dalam persepsi peradaban dunia. Salah satu bagian naskah itu berisi pengalaman Indonesia  dalam wasatiat Islam.

“Mempromosikan Islam wasatiah inilah hakikat Islam yang mendekatkan jalan tengah atau umat jalan tengah. Tidak sekedar moderat, toleran, terbuka, tapi kami pandang ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi kecenderungan yang bertentangan dengan prinsip wasatiat,” ungkap Din Syamsuddin saat menemui Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018).

Menurut dia, kedatangannya ke Istana adalah sebagai utusan Presiden Joko Widodo untuk mempromosikan Islam ke mata dunia melalui KTT yang akan dihadiri 100 tokoh ulama dan cendekiawan muslim Indonesia dan dari berbagai negara di belahan dunia.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini menegaskan, seluruh kelompok Islam di dunia sudah diundang hadir. Menurut dia, KTT Islam Wasathiyah merupakan mandat sebagai utusan khusus presiden. Dia diberi tugas melakukan promosi Islam berdasarkan prinsip rahmatan lilalamin ke dunia dan dalam negeri. Karena itu, tidak ada lagi persepsi tentang radikalisme dan ekstremitas dalam Islam.

“Kita berpendapat untuk membangun NKRI dengan konstitusinya bersesuaian dengan prinsip wasatiat ini,” katanya.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut