UNJ Gelar Kuliah Umum dan Bedah Buku untuk Jadi Aktivis, Ini Syaratnya
JAKARTA, iNews.id - Universitas Negeri Jakarta (UNJ) melalui kantor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni menyelenggarakan Kuliah Umum dan Bedah Buku “ALDERA: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993—1999”. Acara tersebut diadakan pada Rabu (10/5/2023) di Gor UNJ, Kampus B.
Diskusi ini dihadiri oleh Rektor UNJ, Komarudin, para wakil rektor, ketua lembaga, dekan dan narasumber dari buku ALDERA, Dr Pius Lustrilanang. Dalam sambutannya, Komarudin mengatakan bahwa ada beberapa pesan yang bisa dipetik untuk menjadi aktivis.

1) Mengingat perjuangan reformasi yang dilakukan oleh mahasiswa, khususnya oleh Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) dan aktivis 98 lainnya.
2) Menumbuhkan idealisme, sikap kritis, dan semangat sebagai agent of change bagi mahasiswa sebagai generasi milenial masa kini.
3) Menjadi referensi dalam mengelola dan menata gerakan mahasiswa agar lebih cerdas dalam menangkap dinamika sosial politik dan tidak terjebak oleh kepentingan parsial/segmented.
4) Refleksi pergerakan aktivis mahasiswa. Bahwa mahasiswa harus mampu memberi warna, mengawal, dan menjaga reformasi dengan menghadirkan berbagai inovasi, prestasi, dan memperluas jaringan antar sesama di seluruh perguruan tinggi.
5) Siap membela rakyat, menanamkan dan merawat nilai politik kebangsaan, nasionalisme, serta demokrasi.
6) Membawa bangsa dan negara ini agar semakin terdepan dalam menatap masa depan dan menjadi contoh bagi negara – negara di dunia.=
Menurut Komarudin, buku ALDERA merupakan potret gerakan politik kaum muda 1993-1999. Secara garis besar berisikan tentang potret gerakan mahasiswa dalam melawan rezim otoritarianisme Orde Baru pada awal 1990-an hingga kejatuhan Soeharto.Prof. Komarudin menyampaikan
Tak lupa, Komaruddin menyampaikan apresiasi terhadap kuliah umum dan bedah buku yang diselenggarakan. Bahkan, ia mengutip kata dari Pramoedya Ananta Toer.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian," ucap dia dalam keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Rabu (10/5/2023).
Pada kesempatan acara, Dr. Abdul Sukur selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengatakan bahwa acara ini harusnya terselenggara tahun lalu, namun karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, baru terselenggara tahun ini.
Syarat Jadi Aktivis
Selain itu, Dr Pius Lustrilanang selaku pembicara kunci berpesan untuk para mahasiswa yang ingin menjadi aktivis bahwa 3 syaratnya yang harus dimiliki. Pertama adalah keberanian, berani dan berani.
Untuk aktivis ada 3 jenis, yang ke-1 Aktivis kelompok study, yang ke-2 aktivis kelompok pers, ke-3 aktivis jalanan. Aldera muncul akibat kesadaran untuk membangun organisasi politik untuk berdemokrasi.
Sementara itu, Guru Besar UNJ, Prof. Hafid Abbas menjelaskan bahwa terdapat PR besar dalam demokrasi Indonesia dalam 25 tahun terakhir. Di mana demokrasi kita berlaku hukum Darwin yang menguasai semuanya ialah yang kuat dan yang lemah akan punah.
Untuk itu, kata Hafid, Indonesia belum sampai pada titik aman demokrasi, dan masyarakat bersama-sama perlu melihat bersama untuk mencapai solusinya.
Editor: Puti Aini Yasmin