Update Korban Banjir Bandang Sibolga dan Tapteng, 24 Tewas 43 Luka-Luka dan 5 Hilang
JAKARTA, iNews.id – Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian dan evakuasi warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda 11 kota dan kabupaten di Sumatera Utara. Data sementara, total korban terdampak mencapai 72 orang. Rinciannya, 24 orang meninggal dunia, 37 luka ringan, 6 luka berat, dan 5 orang masih dalam pencarian.
Kabupaten Tapanuli Selatan mencatat 20 kejadian dengan 49 korban terdampak, dan saat ini tim gabungan masih mencari satu warga yang hilang. Di Kota Sibolga menjadi wilayah dengan korban jiwa terbanyak, yakni 12 korban meninggal dunia, sehingga Tim SAR gabungan masih terus menyisir area longsor yang dinilai berpotensi longsor susulan.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol. Ferry Walintukan menegaskan, seluruh jajaran telah bekerja maksimal membantu masyarakat.
“Fokus kami adalah menyelamatkan warga, melakukan evakuasi, dan membuka akses jalan yang tertutup material longsor. Polri hadir sepenuh hati untuk masyarakat,” ujar Kombes Pol Ferry Walintukan, Rabu (26/11/2025).
Kepala Kantor SAR Nias, Putu Arga Sudjarwadi mengatakan, pencarian dan evakuasi difokuskan di beberapa titik di wilayah Sibolga, Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Tapanuli Selatan.
Dia menyebutkan, di Kabupaten Tapanuli Tengah, empat korban merupakan satu keluarga ditemukan tewas tertimbun longsor. Keempatnya yakni, Dewi Hutabarat (22, Tio Arta Rouli Lumbantobing (7), Vaia Aurora Lumbantobing (4), dan Ilona Lumbantobing (3).
Di Kota Sibolga, 21 orang dilaporkan hilang akibat banjir bandang dan 8 masih tertimbun longsor. Sedangkan di Tapanuli Selatan (Tapsel), 12 orang tewas akibat banjir bandang dan 7 orang terdampak longsor.
Sejumlah wilayah terdampak parah akibat bencana hidrometeorologi ini, termasuk Badiri, Pinangsori, Lumut, Sarudik, Tukka, Pandan, Tapian Nauli, dan Kolang di Tapanuli Tengah.