Usai Rapimnas 2025, Kadin akan Tinjau Lokasi Bencana di Sumatera
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengatakan bahwa Kadin Indonesia akan terjun ke lokasi yang terdampak bencana, di Aceh hingga Sumatera. Hal itu akan dilakukan usai Rapimnas Kadin Indonesia 2025 digelar.Menurut Anindya, pihaknya sangat prihatin dengan bencana yang terjadi. Pihaknya pun melakukan penggalangan dana untuk memberikan bantuan kepada para korban.
"Kadin sangat prihatin. Kita dari kemarin sudah melakukan penggalangan dana, hari ini penggalangan dana. Insya Allah, saat usai rapimnas ini kita akan turun ke lapangan, baik di Sumut, Sumbar, maupun Aceh," ujar Anindya pada wartawan di Park Hyatt Jakarta, Senin (1/12/2025).
Lebih lanjut, kata Anindya, Rapimnas Kadin Indonesia 2025 di Park Hyatt Jakarta pada Senin (1/12/2025) ini, sejatinya dihadiri Kadin Aceh, Kadin Sumatera Utara, dan Kadin Sumatera Barat. Mereka menyampaikan apa saja yang dibutuhkan oleh warga terdampak bencana di wilayah tersebut.
"Tentu dana dibutuhkan, tapi juga kita kenapa duduk dengan pemerintah, ingin tahu mana yang kita bisa berperan. Karena ini saya rasa bukan jangka pendek, jangka panjang. Karena hubungannya dengan kerusakan infrastruktur, dan juga rantai pasok, baik bahan bakar maupun juga makanan," ungkap dia.
Maka itu, Anindya mengajak untuk turut membicarakan bencana itu lantaran dalam rapimnas yang dihadiri oleh pemerintah dan stakeholder lainnya. Pihaknya bersyukur lantaran kegiatan Rapimnas Kadin Indonesia 2025 itu berjalan baik dengan dibuka oleh Ketua MPR RI, Ahmad Muzani dan dihadiri Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
"Terpenting, ngomong apa ini Kadin di sini (Rapimnas Kadin Indonesia 2025)? Kadin fokus bicara bagaimana gotong royong meningkatkan lapangan kerja. Itu fokusnya, bukan saja meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi meningkatkan lapangan kerja," kata Anindya.
Adapun, salah satu fokus yang dibahas tentang meningkatkan lapangan kerja karena hal itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan kemandirian Indonesia sebagai bangsa. Sebabnya, Kadin Indonesia sadar akan tantangan ekonomi ke depan, yang mana membutuhkan tenaga kerja lebih banyak pula.
"Pekerjaan baru, terutama buat Gen Z, lalu butuh produktivitas dan efisiensi di sana-sini, sampai bagaimana tenaga kerja formal bisa tumbuh, bukan informal saja. Kita memilih optimis, bekerja sama dengan pemerintah karena sudah mulai stabil," bebernya.
"Dari dahulu stabil, tapi karena habis Covid tentunya ada adjustment, tapi sekarang kita tumbuh di atas 5 persen. Banyak yang mengatakan, kenapa nggak 8 persen? Ya tentunya bertahap. Nah, tapi yang penting inflasinya stabil, dan ini sudah menjadi salah satu dari top 3 atau 3 terbesar di G20," papar Anindya lagi.
Dia menjabarkan, selam Rapimnas 2 hari ini, bakal dibahas tentang kontribusi Kadin dalam membantu program pemerintah hingga bagaimana hasilnya, seperti dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), pemeriksaan kesehatan gratis, tenaga kerja migran, dan rumah RTLH. Lalu, deregulasi apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya beli dan investasi.
"Terakhir tentunya, bagaimana Kadin bisa menciptakan pengusaha baru. Makin banyak pengusaha, makin banyak pendapatan negara, ini yang tentunya kita renungkan dan kita ingin bekerjasama dengan penegak hukum supaya pencegahan itu ada sehingga tidak terjadi suatu kesalahpahaman atau penyimpangan. Nah, tapi juga pengusahanya bisa fokus untuk bekerja, membangun lapangan kerja," katanya.
Editor: Puti Aini Yasmin