Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Pria Ini Ngaku Anak Propam, Nekat Bohong demi Hindari Debt Collector
Advertisement . Scroll to see content

Ustaz Abdul Somad Diintimidasi dan Diancam, PKS: Ini Bentuk Persekusi

Senin, 03 September 2018 - 17:01:00 WIB
Ustaz Abdul Somad Diintimidasi dan Diancam, PKS: Ini Bentuk Persekusi
Ustaz Abdul Somad. (Foto: iNews/Dok.)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, menilai ancaman dan intimidasi oleh segerombolan orang terhadap kegiatan tausiah Ustaz Abdul Somad (UAS) di beberapa daerah di Jawa, tidak boleh dibiarkan. Dia menilai perilaku semacam itu sebagai bentuk persekusi.

Hidayat pun mengulas kembali pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menegaskan bahwa jangan sampai ada pembiaran aksi persekusi terhadap ulama. Sebab, jika itu dibiarkan, Indonesia akan menjadi negara barbar.

“Saya sangat menyesalkan adanya ancaman, dan pembatalan semacam ini,” ujar Hidayat di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (3/9/2018).

Wakil Ketua MPR itu menuturkan, Indonesia adalah negara hukum, sehingga apabila ada persoalan yang berhubungan dengan keamanan, itu seharusnya bisa diselesaikan oleh pihak berwajib, bukan oleh organisasi kemasyarakatan (ormas).


“Kalau ada permasalahan terkait izin, ada di kepolisian. Harusnya tidak ada ormas apa pun yang melakukan persekusi dan sweeping. Tidak ada yang mudah mengancam-ancam untuk berceramah atau tidak berceramah. (Kalau memang ada masalah) harusnya disampaikan ke polisi, biar polisi yang menyelesaikan,” kata dia.

Oleh karena itu, dia berharap jika masih ada ormas yang melakukan persekusi, pihak kepolisian seharusnya bisa bersikap netral dan jangan membiarkan gerombolan itu berbuat semena-mena. “Kita akan masuk tahun politik. Harusnya aparat negara hadir netral dan menegakkan hukum, membela Indonesia,” tutur Hidayat.

Ustaz Abdul Somad hari ini mengumumkan bahwa dia telah membatalkan agenda ceramahnya di tiga provinsi di Jawa, yaitu Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Keputusan itu menyusul intimidasi hingga ancaman yang dia hadapi dari segerombolan orang di sejumlah tempat, beberapa waktu terakhir.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut